Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Cara Berkomunikasi Dengan Mertua Beda Suku

Cara Berkomunikasi Dengan Mertua Beda Suku
CARA BERKOMUNIKASI DENGAN MERTUA BEDA SUKU

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarakatuh..

Yang terhomat dewan pembimbing al khoirot semoga selalu tercurah rahmat Allah SWT..

saya ingin bertanya masalah rumah tangga yang saya alami..saya menikah dengan perempuan, umur pernikahan kami sudah berlangsung menuju 2 tahun dan alhamdulillah sudah dikaruniai seorang anak laki berusia 8 bulan.

Istri saya pekerja karyawan swasta dan anak kedua dari 5 bersaudara, kakaknya laki-laki sudah berkeluarga dan bisa dikatakan ada jarak hubungan dengan kedua orangtuanya kurang baik dalam hal komunikasi dan finansial dan adik-adik dari istri saya pun masih sekolah. Kedua orangtua istri saya Alhamdulillah masih lengkap.

Saya juga pekerja swasta dan anak pertama dari 6 bersaudara, adik-adik saya pun masih ada yang bersekolah.

Saya dan istri saya beserta keluarga kecil kami memiliki rumah dengan tanggung jawab saya dan istri saya pribadi. Kedua mertua saya dan adik-adik ipar saya ikut tinggal dirumah kami. Karena berasal dari suku yang berbeda, jadi ada gesekan-gesekan kecil yang membuat saya mudah tersinggung dan saya pendam secara pribadi tanpa sepengetahuan siapapun. Karena mertua laki-laki saya berasal dari daerah yang dikatakan berbahasa lantang dan keras dan bisa dikatakan cepat emosi sedangkan saya lebih suka berbahasa lembut, hal ini seringkali membuat saya malas berada dirumah.

Saya dan keluarga kandung saya tinggal tidak beberapa jauh dari rumah kami, seringkali saya ingin mengajak anak saya untuk sekedar tinggal di rumah ibu saya untuk beberapa hari tapi karena kondisi istri saya dan saya bekerja sehingga tidak mampu berlama-lama dan istri saya pun terkesan kurang percaya dan kurang yakin, ketika anak saya diasuh ibu saya. dia lebih yakin dan percaya kalau anak kami diasuh oleh mertua saya ketika saya dan istri saya bekerja. Istri saya belum mau untuk berhenti bekerja karena masih membutuhkan biaya untuk membantu menyekolahkan adik-adiknya. Padahal Insya Allah dengan gaji saya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil kami.

Pak ustadz yang saya hormati, saya ingin bertanya.
1. Bagaimana sikap saya agar tidak melukai hati orangtua saya ketika ingin bertemu dengan cucunya dengan waktu yang lama?

2.Bagaimana sikap saya tinggal serumah dengan kedua mertua saya dimana memang mertua saya tidak berpenghasilan tetap?

Saya hanya ingin berbakti kepada kedua orangtua saya dan juga ke kedua mertua saya.

Terimkasih banyak..

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh.

JAWABAN

1. Gunakan bahasa yang diplomatis agar tidak menyakiti hatinya. Misalnya, anak tidak mau datang kalau tidak ditemani orang tuanya. sedangkan orang tuanya selalu sibuk bekerja, dll.

2. Kalau kurang nyaman tinggal dengan mereka, maka sebaiknya tinggal terpisah. Bagaimanapun caranya. Keharmonisan rumah tangga dan kenyamanan perasaan hati anda dan istri harus menjadi prioritas utama. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

MEMBUKA AIB ZINA KE ORANG TUA, BOLEHKAH?

Assalmualaika wrahmatullahi wabarakatuh.

Saya ingin bertanya setelah saya banyak membaca tentang artikel wanita penzina. salah satunya situs ini

Saya sedang sering browsing untuk menemukan jawaban serta solusi yang tepat .

Saya wanita yang dulu prnah khilaf dan saya pernah melakukan dosa zina tp tidak pergaulan bebas hanya melakukan dengan 1 laki laki,dia ingin bertanggung jawab tapi orang tua tdk restu dan orang tua tidak tahu tentang ketidak perawanan saya . Dan saya telah brtobat saat ini menjadi muslimah yg terus memperbaiki diri dan selalu belajar menjadi muslimah yang taat, saya sudah lama menjauhi laki laki itu dan tidak pernah pacaran. Hingga akhirnya ada pria yg datang dan berniat ingin menikahi saya, sayangnya di pernah menikah dan bercerai lantaran istrinya terdahulu tdk taat dan hormat padanya sehingga pernikahan mereka hanya berlangsung slm 3 bln saja. Kami berniat menikah ditahun depan. Tapi ada sedikit keganjalan dihati . Sebelom semuanya terlambat apakah saya perlu memberitahu kondisi saya . Walaupun aib dosa besar seharusnya ditutup

JAWABAN

Memberitahu atau tidak memberitahu aib pada calon suami itu sifatnya tidak mutlak. Dalam arti tergantung situasi dan kondisi mana yang akan berdampak baik bagi kelangsungan rumah tangga nantinya. Apabila memberitahu akan berakibat positif, maka jujur dalam soal akan lebih baik. Apabila anda berfikir akan lebih tidak dibuka, maka sebaiknya tidak dibuka. Baca juga: Menikahi Wanita Pernah Berzina

Menurut hemat kami, dengan kondisinya yang sudah pernah menikah dan cerai, maka tentunya dia tidak terlalu mengharapkan keperawanan dari seorang wanita melainkan kejujuran dan kesalingpahaman yang
terpenting. Oleh karena itu, bersikap jujur kalau anda sudah tidak lagi perawan akan lebih baik. Dia akan jauh lebih menghargai kejujuran anda itu. Itu kalau dia memang betul-betul tulus pada anda. Namun
demikian, tetap persiapkan mental untuk kemungkinan terburuk. Seandainya dia kemudian mundur karena kejujuran anda. Namun kalau dia ternyata mau menerima anda apa adanya secara tulus, dia akan jadi
calon suami yang baik. Baca juga: Cara Memilih Jodoh

PERNIKAHAN: MENIKAHI WANITA YANG DIZINAHI

Assalamualaikum….
Saya mau bertanya ustadz dan mohon untuk di jawab..
Nama saya ndul “nama samaran” saya pernah berzinah dengan pacar saya, dan saya putus dengan dia.. Tapi akhirr2 ini dia menghubungi saya lagi dan minta untuk di nikahi.. Menurut ustadz apa yang harus saya lakukan? Dan hukumnya apa menikahi perempuan yang sudah kita buat tidak perawan lagi…
Mohon di jawab ustadz.. Assalammualaikum

JAWABAN

Secara syariah tidak ada kewajiban untuk menikahi wanita yang dizinahi. Namun secara sosial menikahi wanita yang sudah dizinahi itu baik sebagai bentuk pertanggungjawaban dan untuk melindungi dia dari aib. Karena kalau dia menikah dengan pria lain tentu dia akan malu dan pada waktu yang sama pria yang menikahinya juga akan merasa marah dan kesal. Baca juga: Menikahi Wanita Pernah Berzina (Tidak Perawan)

Kembali ke Atas