Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Istri ingin cerai karena suami besar syahwat

Istri ingin cerai karena suami besar syahwat

Assalamuaikum warramatullahi wabarakatuh

kepada Yang terhormat ustadz

To the point: saya punya Masalah Dengan suami.dia sering melihat/menonton film porno 😢.setiap hari keinginan nya berhubungan dalam sehari 2 kali.perkawinan kami akan menginjak 15 tahun.usia suami 46.saya 45. MashaAllah dikaruniai 4 org anak. 3 laki-laki .1 perempuan. Saya sudah berusaha menasihati dan mengikuti kemauannya walau badan ato mood dalam keadaan tidak baik. Saya lakukan karena ingin Allah ridho. Ada saatnya saya tertidur karena menunggu dia memghabiskan waktu Dengan HPnya.segala cara saya lakukan walau saya merasa jijik.2yaAllah maafkan saya karena tidak bermaksud membuka aib2 saya ingin mendapt nasihat.saya sudah katakan menikahlah kembali tetapi dia menjawab tidak .kadang dia marah kalau saya ketiduran sampai hari berikutnya.disertai kata yg menyakitkan😢.sudah lama saya ingin berkeluh kesah tapi saya takut berdosa.ustadz berilah saya nasihat.

apabila say ingin minta cerai ato lari meninggalkannya dosa apa yg akan saya trima dihadapan Allah.saat dia marah dia tidak akan segan memgancam.saya takut. Saya jauh dari keluarga .saya tinggal dipakistan.hanya karena Allah dan Anak anak saya bertahan.saya takut menambah dosa.demikianlah problem saya sekira nya ustadz berkenan menjawab berikanlah doa buat kebaikan saya dan keluarga saya.

Wassalam

JAWABAN

Dalam situasi di mana anda tidak lagi merasa nyaman dengan suami, maka Islam membolehkan anda untuk meminta cerai suami atau melakukan gugat cerai via pengadilan. Baca detail: Istri Minta Cerai karena Tidak Cinta

Seperti diketahui, perceraian bisa terjadi karena dua hal: diceraikan suami secara langsung baik melalui lisan atau tulisan; atau istri gugat cerai ke pengadilan dan diluluskan oleh hakim agama. Baca detail: Cerai dalam Islam

SUAMI MENYURUH PULANG KE RUMAH, APAKAH JATUH TALAK?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya mau bertanya tentang masalah pernikahan (perceraian).

Ada satu masalah dalam rumah tangga saya yang selalu menjadi penyebab pertengkaran antara saya dan suami. Sudah berulang kali kami bertengkar karena masalah yang sama tersebut. Kemarin, permasalahan itu kembali datang dalam rumah tangga kami dan terjadi pertengkaran lagi antara saya dan suami yang berlanjut pada pertengkaran melalui layanan pesan (whatsapp/WA) karena posisi suami di tempat kerja sedangkan saya di rumah. Ujung dari pertengkaran ini, suami saya kemudian menuliskan pesan melalui WA tersebut yang isinya: “kamu sekarang pulang ke rumah orang tuamu dan aku tidak akan pernah menjemputmu lagi”.

Dari tulisan ini saya menafsirkan sendiri jika suami saya telah mentalak saya tanpa berani bertanya apakah beliau memang berniat mentalak saya, sehingga kemudian saya memutuskan untuk mengkonsultasikan ucapan/tulisan pesan tersebut dan pada saat itu saya membaca tentang bab talak dalam islam yang menyebutkan bahwa jika telah jatuh talak 1, maka suami istri harus tetap berada dalam satu rumah karena status tetap sebagai suami istri dan dapat rujuk selama masa iddah istri beserta aturan2 lainnya. Sehingga saya memutuskan untuk tetap di rumah dan melakukan aktivitas di rumah seperti biasanya meskipun suami terus mengacuhkan saya.

Yang ingin saya tanyakan pada ustadz adalah:
Apakah penafsiran saya benar, bahwa ucapan/tulisan pesan dari suami saya tersebut dapat diartikan talak? Jika memang benar hal ini berarti talak, maka:
1. Apakah tindakan saya untuk tetap di rumah selama masa iddah adalah benar meskipun dalam pesan tadi suami meminta saya pulang ke rumah orang tua?
2. Apakah jika masa iddah sudah habis sedangkan belum ada rujuk, saya sudah tidak berhak lagi tinggal satu rumah dengan suami saya dan status kami sudah tidak halal?

Saya sangat mengharapkan bantuan petunjuk dari ustadz agar tidak ada kesalahpahaman dalam menyikapi masalah ini.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

JAWABAN

1. Ucapan suami tersebut masuk dalam kategori talak kinayah. Dan baru jatuh talak apabila apabila suami menyatakan hal itu disertai niat.

2. Kalau memang sudah jelas ada niat talak dari suami saat mengatakan ucapan di atas, maka jawabnya adalah iya. Yakni, apabila masa iddah habis, maka anda dan suami seperti dua pria wanita yang tak lagi ada hubungan nikah yg apabila ingin rujuk harus ada nikah ulang. Baca detail: Cerai dalam Islam

SUAMI KASAR INGIN CERAI TAPI KASIHAN ANAK

Assalamualaikum
Sya wanita umur 32thn sdh pnya putri 1 umur 7thn.sy dlu menikah dgn suami krna d jodohkan oleh ortu sy.waktu itu sy ragu.sy istikhoroh bru dpt 1hr lgsg haid.sehingga tdk bisa sholat lg.

sy bismillah niat bakti sm ortu.sy akhirny nikah.pnya ank 1.dlm perjalananny bnyak skali mslh.sikap suami yg kasar buat sy tdk simpati.kdg dia hina sy dgn kata2 kotor&kasar.dia sering nyuruh sy mlakukan hal yg mnurut sy harusny d kerjakan laki2.dia suka k dukun buat konsultasi masalah usaha.suka nyebar2 apa yg ay tdk tau.dia tdk percaya org.bahkan sodara.klo ada yg ksh makanan , dia ksh org atau dbuang.jrg skali silaturahmi.bahkan sm sodara kandungny.

kdg sy berfikir kok sy sendirian.masalah ekonomi ga klh pelik.dia pinjam uang k bank dan k ayah sy.ktny buat usaha.usaha kemudian turun.toko kebakaran.skg tiap bulan sy dbantu transferan ortu sy.sy tertekan krn sy kdg dlarang bicara sm org yg dia tdk suka.klo dia marah dia srg bilang “mending cari istri lagi”.kdg dia pukul sy tdk keras mmg kdg pke bantal smbil ngatain pk kata2 kasar.dia kdg nuduh org macem2.smpe sy,ortu sy,sodara2ny. Sy smpe bingung mau gmn.jujur sy strees.sy merasa sndirian.

blkngan ini srg skli terbersit ingin cerai tp sy mikir ank.tlg nasihatny

JAWABAN

Dalam menghadapi hal seperti di atas, agama memberikan solusi untuk bercerai atau tetap bertahan. Begitu juga negara membolehkan istri menggugat cerai apabila suami tidak lagi memberikan nafkah. Pilihan ada di tangan anda. Baca detail: Cerai dalam Islam

Ingin tanya Islam pada ahlinya? Klik di sini!

Kembali ke Atas