Nikah Siri Dan Talak
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat siang pak ustadz / ibu ustadzah
Saya Nurnaeni, saya mau menanyakan perihal nikah siri & talak Saya menikah dengan suami kedua saya hampir 4th yang lalu secara siri karena ibu dari suami saya blm ada restu.
Waktu itu suami saya bilang tidak lama akan di sahkan. Tapi sampai sekarang sampai ibu mertua saya meninggal suami saya tidak ada omongan lagi masalah mau sah in pernikahan kami.
Dan di akhir2 ini kami ada masalah, suami saya beda 27th sama saya. 1th ini dia tidak bisa memberikan nafkah secara lahir maupun bathin karena penyakit gula. Suami saya tidak ada usaha buat cari nafkah, padahal masih bisa ng-grab. Dan 1 bulan yang lalu suami saya bilang seperti ini ” kalau bunda mau kita masing-masing ayah ikhlas”
Jujur saya juga ingin bahagia, saya ingin hamil. Tapi saya tidak tega untuk minta cerai.
Yang mau saya tanyakan apakah ini sudah jatuh talak atau belum?
Terimakasih sebelumnya
JAWABAN
Ucapan suami tersebut tidak jatuh talak karena masih berupa penawaran bukan pernyataan. Kalau anda ingin talak, maka bicaralah terus terang untuk meminta cerai. Kalau suami menjawab iya, maka itu sudah jatuh talak. Baca detail: Mengiyakan Permintaan Cerai Istri
TALAK KINAYAH
Ustadz saya masih takut dan kepikiran karena terlalu banyak kata kata yang mengandung arti talak kinayah dimasa lalu karena ketidak tahuan kita tentang ucapan talak. Dulu setiap suami ngucap talak kinayah saya tidak pernah menanyai apa maksudnya ngucap seperti itu karena saya juga tidak mengerti.
1. Apakah masih berlaku kalau saya menanyai niat suami tentang ucapan di masa lalu di masa sekarang ???
2. Suami bilang dulu tidak ada niat menceraikan asal nyeplos aja sampai dia berani sumpah demi Allah tidak ada niatan menceraikan.bagaimana kalau suami lupa niatnya?
3.apakah Allah memafkan hambanya kalau tidak mengetahui hukum hukum tentang ucapan Talak dimasa lalu??? jujur saya masih kepikiran ustadz kalau tidak jatuh dimata Allah alhamdulillah bagaimana kalau jatuh talaknya tanpa kita ketahui apakah berarti saya akan berzina seumur hidup saya ustadz.saya sangat sangat takut ustadz.
JAWABAN
1. Ada atau tidak adanya niat itu saat ia mengucapkan kata kinayah tsb. Bukan sekarang.
2. Lupa berarti dianggap tidak ada niat.
3. Ya, Allah memaafkan orang yang tidak tahu. Termasuk dalam masalah talak. Bahkan seandainya suami mengucapkan talak yang sharih tapi dia tidak tahu kalau ucapan itu berakibat talak (dia mengira talak jatuh hanya di pengadilan, misalnya, maka hukumnya tidak jatuh talak. Baca detail: Suami Awam Tidak Tahu Konsekuensi Hukum Ucapan Talak
Kesimpulan:
Anda tidak perlu takut berlebihan soal talak. Itu namanya was-was dan was-was itu hukumnya haram dan berdosa. Abaikan rasa takut seperti itu. Baca detail: Cara Sembuh Was-was
Ketika ulama memutuskan bahwa pernikahan anda berdua masih sah, maka anda harus percaya itu dan syukuri. Kalau tidak mau percaya, maka anda tidak lagi perlu bertanya.
tinggal yang perlu anda lakukan ke depannya adalah berusaha berumah tangga yang baik agar tidak lagi terjadi pertengkaran yang berakibat ucapan talak. Baca detail: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga
JODOH:
Assalamualaikum wr. wb
Saya ingin berkonsultasi soal memilih jodoh. Saya wanita, saat ini sudah berusia 28 tahun dan belum menikah. Saat ini saya sedang dekat dengan seorang pria yang dikenalkan oleh kerabat saya. Umur pasangan saya lebih muda dari saya 1,5 tahun namun menurut saya pemikiran dia lebih dewasa dibanding saya.
Dari awal berkenalan saya sudah menekankan, bahwa saya serius mencari seorang pendamping hidup bukan hanya untuk main main saja. Dan dia pun setuju dan sependapat kalau dia juga sedang mencari calon istri. Kami saling berkenalan bertukar informasi tentang kelebihan dan kekurangan masing masing. Dia sangat terbuka soal dirinya, keluarganya, sampai soal keuangannya. Dia berasal dari keluarga yang kurang harmonis, orang tuanya sudah lama bercerai. Kehidupan keluarganya bisa dibilang (maaf) berantakan. Dari segi ekonomi dia belum mapan, masih terlilit hutang, dan belum mempunyai tabungan. Pendidikan dia lebih rendah dari saya, tapi dia memiliki pekerjaan yang cukup baik.
Saya melihat keseriusan dari dirinya. Semua kejujuran dia, keterbukaan dia, kebaikannya, tanggung jawabnya dengan keluarga, dan ibadah dia yg cukup baik membuat saya berkeinginan memberikan kesempatan untuk dia. Tapi jujur ada rasa takut, dan keraguan yang sangat besar didalam diri saya untuk melanjutkan hubungan yang lebih serius.
Saya mulai mencoba untuk memperkenalkan dia dengan keluarga saya, orang tua saya memberikan hak penuh ke saya. Jika saya senang, dan bisa menerimanya orang tua saya pun setuju saja. Namun saya belum sepenuhnya menceritakan ke orang tua saya semua tentang dia. Ada rasa takut dalam diri saya, kalau orangtua saya akan ‘agak berat’ menerimanya karena pendidikannya yang lebih rendah dari saya. Sejujurnya saya mulai menyukainya. Saya melihat keseriusannya dan perubahan dia yang semakin menjadi lebih baik.
Saya bingung, apa yang harus saya lakukan. Melihat semua usahanya, saya menjadi seperti merasa tidak adil jika saya tidak memberinya kesempatan. Dan diapun berharap dan yakin kalau saya bisa mensupport dia menjadi pendamping dia, buat hidup dia yang lebih baik. Tapi jika melihat kenyataan masalahnya yang menurut saya sangat berat hati saya takut dan penuh keraguan. Saya mohon dan mengharapkan saran atas apa yang sebaiknya saya lakukan.
Terimakasih
Wassalamualaikum wr wb
JAWABAN
Kalau yang menjadi kekuatiran anda tidak akan mendapat restu dari orang tua adalah level pendidikannya, maka itu termasuk masalah yang tidak sulit. Anda bisa menyuruh dia kuliah lagi dengan program ekstensi yang cuma masuk sabtu minggu. Agar level pendidikannya sama dg anda. Baca detail: Cara Memilih Jodoh