Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Rujuk lagi atau ganti suami?

Rujuk lagi atau ganti suami?

RUMAH TANGGA: RUJUK ATAU MENIKAH LAGI?

Assalamualaikum wrwb.
Saya mau konsultasi tentang rumah tangga saya kepada ustad/ustadzah.
Saya akan mencoba runutkan perjalanan rumah tangga saya.

Saya dan suami menikah 16 tahun yang lalu tanpa dipaksa dan karena dasar saling cinta. Saat awal2 menikah, setelah malam pertama berlalu, suami menyatakan “kamu sudah tidak perawan ya?” Sama siapa kamu dulu pernah berhubungan sama pacar2 kamu ya?

Padahal saya tidak pernah berhubungan badan dgn siapapun sebelum menikah dgn suami. Rasa perih dihati atas tuduhan ini terus membekas. Demikian rumah tangga berjalan saya dikarunia 3 orang anak, dimana selama 10 thn pertama pernikahan rumah tangga kami tidak mempunyai komunikasi yg lancar, dikarenakan saya terus lanjut sekolah menamatkan s1 sampai s2, disela2 waktu pendidikan itu saya menjalani kehamilan 3 kali. Dimana suami jarang membersamai karena beliau juga seorang yg mengemban tugas sering berpergian tugas berbulan2 hampir 1 tahun dan demikian selama kira2 10 thn menikah. Anak2 tumbuh dan besar lebih banyak diasuh orangtua saya dan asisten rumah tangga. Alhamdulillah saat ini anak saya berusia 15 thn SMA kelas 1, 11 thn SD kelas 6 dan 8 thn SD kelas 4. Alhamdulillah, Mereka tumbuh sehat, anak2 yg patuh dan cerdas dalam pendidikan.

Setelah suami tidak berdinas bepergian, dan kami tinggal bersama selayaknya rumah tangga normal, saya dan suami merasa gagal berkomunikasi yang baik.
Suami saya pernah punya WIL satu kali dan saya tidak mau tau sampai sejauh mana beliau berselingkuhnya. Saya sudah iklas atas takdir ini dan memaafkannya. Tanpa saya ungkit2 lg masalah ini. Hanya 1 thn saya sudah meluoakan semuanya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, suami saya sangat keras perangainya, semua di dominasi kemauannya. Dalam hal keuangan, hobi2nya sampai utk membeli sesuatu yg menurut dia suka, sbg istri saya jarang diajak bertukaran fikiran. Suami saya mengharamkan sata tahu detil keuangannya saat itu. Dompetnya jangan disentuh, kalau saya ambil uangnya saat itu dari dompetnya, segudang cercaan yg menyayat hati menimpa saya.

Saya adalah seorang wanita berprofesi, namun saya berusaha disela2 pekerjaan saya ttp memperhatikan keluarga saya. Anak2 saya terkait Kebutuhan rumah tangga yg habis, saya selalu perhatikan utk mereka. Walaupun dalam segi pendidikan kpd anak, saya tidak sempat turun langsung. Untuk mengurus suami, saya upayakan menyiapkan makanan paginya di meja makan walau saya bukan yg memasaknya. Dan juga pakaian dinasnya walau bukan saya yg mencucinya.

Ujian menerpa saya, saya saat menjalani pendidikan s2, suami jarang mendengar keluh kesah saya, terkait keuangan, kesulitan saya menjalani masa pendidikan, masalah keluarga saya yg kerap merongrong keuangan kpd saya dan semuanya sangat sulit saya komunikasikan dgnnya.
Saya akhirnya terjebak berteman akrab dgn lelaki. Awalnya selama 6 bulan hanya bertukar cerita seputaran dunia ilmiah, akhirnya syaitan berhasil menggoda saya, saya akhirnya terjebak dalam selingkuh hati kpd lelaki tsb krn saya menjadikan dia sbg tempat curhat saya yg pribadi. Tapi saya tidak sampai melakukan zina fisik dgnnya. Singkat cerita tak lebih dari 1 thn, cerita tsb diketahui suami dan hubungan tsb berakhir, suami saya bahkan meminta saya mempertemukan lelaki td dgn dirinya. Dan terjadilah pertemuan dan kami semua berdamai saat itu.

Kemudian seiring dgn berjalannya waktu sampai 5 thn paska tragedi tsb, ternyata suami sy tdk bisa melupakan perbuatan saya tsb. Suami saya sgt paranoid, sangat mengekang dan sering memlngeluarkan kata2 kasar kpd saya menuduh saya berhubungan kembali dgn lelaki di masa lalu tsb. Padahal selama 3 thn tdk pernah sy tau dimana keberadaanya. Tepatnya setelah tahun ke4 Allah takdirkan sy bertemu lelaki itu di RS tanpa diduga2. Saya kaget luar biasa dan sbg seseorang yg sudah menganggapnya sahabat, saya menyapanya dan kami sempat ngobrol bbrp saat bhw ternyata beliau sdg persiapan tes untuk lanjut pendidikan lg.
Saya ucapkan selamat kpdnya dan ucapan semoga berhasil utk tes nya.

Kehidupan rumah tangga saya berlanjut seperti biasa, suami makin baik karirnya dan semakin mengikut rejekinya yg mudah. Dan perangai suami tetap seperti dahulu, yaitu tidak pernah terbuka ttg keuangan. Ketika saya ingin meminta sesuatu, saya sangat sulit menjelaskan utk apa kebutuhan uang yg saya minta, padahal saya sendiri punya penghasilan walau tdk sebesar beliau. Bahkan tak jarang saya meminta uang kpd suami dgn membawa bukti2 struk belanja agar suami faham utk apa uang yg saya perlukan. Demikian yg kerap terjadi..san saya terus memendam kesedihan krn sbg istri suami saya tidak percaya kpd saya.

Memang saya punya penghasilan sendiri saat itu, namun Uang yg saya cari dari profesi saya lebih banyak utk membiayai ayah ibu dan adik2 saya 4 org yg sedang kuliah semua saat itu. Tak jarang krn kebutuhan adik2 saya tsb tjd cekcok antara saya dan suami. Saya akui suami juga turut membantu saya membiayai adik2 namun kdg2 suami menunjukkan ketidak iklasannya atau lebih tepatnya kekesalannya.. dgn mengatakan adik2 saya sangat lemah bisanya hanya minta saja. Saya pun jadi terus menumpuk rasa sedih di dlm hati.

Kemudian selain pekerjaan tetap saya, qadarullah krn jiwa seni saya yg cukup tinggi, saya merintis usaha UKM mulai dari Nol melalui upaya memberdayakan masyarakat disekitar tempat tinggal saya dgn membuat barang2 kerajinan tangan dari bahan daur ulang sampah2 utk dibuat dekorasi rumah.

Saat awal2 modalnya dari gaji saya. Namun lama2 krn usaha saya smakin besar karena diayomi setingkat kementrian dan sudah expo ke luar negeri. Seiring waktu saya lalu melihat suami saya tabungannya sangat banyak bahkan beliau punya brankas yang terkunci yg saya tidak tahu kuncinya.

Krn dulu saya pernah tahu dgn mengintip kuncinya, saat saya pernah butuh modal utk UKM saya mengambil uangnya dari brankasnya, dan berakhir kemurkaannya memaki2 saya sbg pencuri. Saya maklum saya memang pencuri, tapi saat itu saya pernah minta modal utk UKM saya saat pertama2 tidak peenah digubris olehnya, padahal ia seorang yg punya byk uang saat itu. Bahkan dgn bangganya beliau cerita bhw skrg dia telah menjadi petani agribisnis di lahannya yg puluhan hektar yg saat dibelinya saya pun tak tahu detil sama siapa membelinya berapa harganya dan mau ditanami apa. Kembali sbg istri saya merasa tidak dianggap dalam hal ini.

Pernah satu kali saya sempat pernah punya keinginan saat melihat suami punya lahan yg luas, saya ingin ikut ikhtiar menanami lahannya dgn bbrp jenis tanaman obat. Tapi sampai detik ini keinginan saya pun tidak pernah terwujud.

Demikian perjalanan pernikahan saya, sampai ketika suami akhirnya memang sempat memodali saya utk ber uKM. Krn saya merengek ingin terus mengembangkan ukm yg semakin banyak lengrajinnya dan semakin banyak peemuntaan pasarnya. Dgn terpaksa mungkin dan sepertinya tdk iklas krn berujung cekcok besar dgn saya krn pemberian uang tsb, sampai kepala saya sempat dipukulinya, sambil berucap “HARUSNYA SAYA CERAIKAN KAMU SEJAK DULU SAJA”, mendengar perkataannya tsb, saya merasa sudah ditalak dan saya meninggalkan rumah dan anak2 ternyata saya tidak kuat krn pukulan dikepala saya, saya msk ICU krn mengalami kejang.

Hati saya semakin remuk redam. Perih tiada terkira. Selang 2 hari suami saya datang dan mohin maaf kembali dan saya berbaikan kembali dgn suami. (Saya tidak faham apakah ini secara syariah sudah talak 1 atau bukan, wallahu’alam bishowab)

Ditengah kesedihan saya, suami msh tetap tdk bs membersamai hari2 saya. Bisnis ukm saya semakin diminta pihak kementrian utk trading, apakah krn godaan syaitan, akhirnya saya mengambil jalan pintas krn waktu yg mepet dan tdk sempat rekrutmen pegawai dgn basic ilmu manajemen, saya menghubungi sahabat lama saya yg dulu pernah mjd permasalahan di rumah tangga kami. Saya murni sbg sahabat memohon bantuannya, untuk menjadi manager usaha saya yg semakin berkembang utk expo ke luar negeri. Banyak jalur trading2 yg saya kurang pahami shg sy memohon bantuannya yg memang ini tanpa sepengetahuan suami. Krn suami seperti acuh tak acuh atas semua aktivitas saya. bahkan tak mau sekalipun mendengar cerita ttg bisnis ukm saya. Krn beliau kerap bilang bisnis ukm saya hanya bikin pusing kepalanya. Dan tidak jelas keuntungannya.

Tapi Demi Allah sang Maha Kuasa, tidak setitikpun perasaan khusus, saya tambatkan kpd sahabat saya tsb. Sy hanya berniat bersahabat krn Allah, dan melangkah bersama2 berdagang bersama pengrajin2 yg saya ayomi.

Saya seorang muslimah yg menutup aurat saya rapat2 dan panjang dan tidak pernah sekalipun berduaan saat saya berbisnis dgn sahabat saya tsb karena saya takut kpd Allah.. shg slalu ada pegawai2 saya yg lainnya saat sy hrs menjalani rapat dan perjalanan bisnis selalu bersama pegawai2 saya lainnya. Saya meminta tolong kpdnya krn saya kenal betul pribadi sahabat saya yg amanah. Dan memang sy tdk pernah merasa tertipu oleh bantuan dan kebaikannya. Sahabat saya sampai saat ini memang masih belum menikah. Dan saya tdk mau masuk ke dlm urusan pribadinya. Hanya sebatas bisnis saya sbg atasan dan beliau adalah pegawai.

Dilain pihak, Suami saya semakin larut dgn bisnisnya..hobi2nya..dan semua yg saya tidak faham betul dan tidak tau secara detil.

Anak2 saya tumbuh sebagaimana anak2 normal lainnya. Mereka sehat dan cerdas dan periang, walaupun mereka tahu orgtuanya sering bertengkar. Namun kami sbg orgtua msh tetap membersamai anak2 setiap harinya. Hanya saya dan suami yg tdk punya jalinan komunikasi yg baik dan lancar. Selalu saja ribut saat berusaha mengobrol dan tak jarang suami saya sering sekali memaki2 saya dgn perkataan kasar dan kotor.

Seiring waktu percekcokan rumah tangga saya yg kerap terjadi, aktivitas UKM saya sinergikan dgn dunia dakwah.. krn hati saya slalu tdk tenang walau hanya dgn ibadah2 wajib yg tdk pernah saya tinggalkan. saya berniat utk mencari ilmu agama melalui majelis2 taklim.

Singkat cerita saya masuk dalam komunitas dakwah yg sahabat2 didalamnya memiliki kesamaan profesi dgn saya, dimana kami dgn profesi yg sama ini diniatkan utk bisa turun ke umat utk berdakwah. Dan saya berkenalan dgn banyak orang2 baru didalamnya dan tidak terduga saya sangat nyaman berada dalam komunitas ini..krn bisa saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Tak disengaja entah kenapa saya akhirnya sempat berkonsultasi ttg masalah rumah tangga saya sebut saja seorang lelaki yg saya anggap sbg guru agama saya.

Dan beliau memberi nasehat2 bijak saat itu dan beliau sangat membuat saya merasa tenang. Beberapa kali melalui wa saya kerap meminta nasehat kpdnya terkait masalah rumah tangga saya. Bahkan di dalam hati saya, saya bergumam sendiri, betapa beruntungnya saya jika suami saya bisa selemah lembut guru saya ini.

Saat ada acara khusus di komunitas dakwah tsb, saya diundang hadir utk menerima suatu bentuk apresiasi khusus krn dedikasi saya di bidang pemberdayaan umat. Saya dihubungi utk hadir oleh sahabat2 saya si komunitas dakwah tsb dan jg oleh guru saya tsb.
Undangan melalui WA yg dibaca suamisaya membuat suami saya marah besar kepada saya krn saya berkomunikasi dgn seseorang yg tidak beliau kenal. Padahal saat itu hanya pemberitahuan undangan saja. Entah apa yg menyebabkan demikian, akhirnya suami saya mengucapakan talak saat itu,

“SAYA CERAIKAN KAMU SAAT INI JUGA”.

lalu saya pun merasa ini sudah talak 2, krn dahulu saat saya dipukuli sudah ada kata2 cerai yg beliau lafazkan utk saya yabg saya anggap talak 1.

Saya lalu dimintanya menulis surat gugatan cerai utknya, dengan sekuat tenaga saya ketik surat gugatan tsb dan saya serahkan kepadanya. Lalu saya pun pamit keluar rumah utk menangkan hati. Karena saat itu rentetan ungkitan masa lalu saya yg pernah selingkuh hati diungkit2nya kembali dan lain2 semua disebut2nya.

Hampir 2 minggu sejak talak tsb, suami saya mengundang ayah ibu saya datang ke rumah kami. Dan saya oleh ayah ibu saya diminta pulang kerumah. Dan ternyata suami saya meminta rujuk dgn saya. Dgn sisa hati saya yg masih sakit, saya terima rujuk suami saya dgn tinggal kembali di rumah kami bersama anak2.

Takdir terjadi lagi selang 2 minggu kemudian, terjadi perkelahian besar antara saya dan suami lg. Dan keluarlah ucapan Talak kembali.

Saya ceraikan kamu dan pergi dari rumah ini jangan sampai kamu membawa harta benda sedikitpun. Beberapa benda milik saya sempat dihancurkannya.

Dan lengkaplah talak 3 terjadi.
Dan saya minta suami saya segera mengurus perceraian kami scr adminitrasi di pengadilan agama.
Saya sudah terima takdir talak 3 ini.

Anak2 saya saat itu dijaga oleh kedua oragtua saya di rumah kami.
Lalu saya pun pergi dari rumah ke suatu kota untuk kembali bekerja utk membiayai hidup saya. Saya tak punya tempat bertanya kpd seorang yg alim selain saya menghubungi guru saya utk minta saran kepada beliau. Ditengah kebingungan dan keputus-asaan saya, guru saya tsb membawa dan mengenalkan istrinya utk mendampingi saya utk berbagi nasehat.

Tidak disangka2 hampir 1.5 bulan saya sangat dekat dgn keluarga guru saya, istri dan beberapa anak2nya bahkan saya mengajari mereka kerajinan tangan UKM saya dan saya sempat bebagi teknik berdagang bersama masyarakat dan jg mengikutkan istri dan anak guru saya tsb di expo skala nasional bersama2. Bahkan saya sempat mengayom ratusan wanita di sekitar lingkungan guru saya dan istrinya tsb.

Akhirnya, Takdir terjadi, setelah talak ba’in yg saya alami, apakah secara tersirat dibolehkan? Secara tersirat
Saya dilamar oleh istri guru saya. Saat itu, Perasaan saya tenang dan bahagia. Dan saya bersiap utk menerima lamaran tsb.

Namun mantan suami saya hadir kembali, dan mengatakan bhw kami baru talak 2. Dan beliau berhak merujuk saya kembali. Dan beliau memaafkan semua kesalahan saya yang banyak. Dengan berkata beliau akan berubah juga membersamai saya.

Saya minta waktu utk berpikir. ditengah kegalauan dan kebingungan saya, saya dihadapkan kpd anak saya yg berusia 15 thn menangis terisak2 didepan saya, minta saya menerima rujuk ayahnya kembali.

Saya pun kebingungan.. dan saya terus tafakur dan istikharah, namun saya blm yakin apakah krn hati saya yg bulat atau karena rasa iba saya yg tak mampu melihat kesedihan anak2 saya yg sudah hampir 2 bulan sy tinggalkan, akhirnya…..saya putuskan kembali ke rumah kami dan rujuk dgn suami krn suami meyakinkan saya bhw talak kami baru talak 2.

Hari hari saya jalani selama kembali rujuk tidak pernah seharipun kami bebas dari perselisihan.ada saja yg membuat kami cekcok. Ditambah lagi klausul2

Suami melarang saya bahkan kategori mengharamkan saya kembali ke dunia dakwah, juga dunia UKM dan pemberdayaan ummat, bahkan meminta saya melafadzkan SUMPAH DEMI ALLAH agar saya tidak menghubungi guru saya, keluarganya dan semua orang2 yg dibencinya yang dianggap merusah rumah tangga kami.

Padahal saya merasa rumah tangga saya sudah goyah sejak awal kami menikah. Bukanlah krn semata krn saya bertemu guru saya tsb rumah tangga kami hancur.

Sampai detik ini saya tidak mau mengucapkan SUMPAH di depan suami dengan dalih utk meyakinkan suami bhw sy tidak akan meninggalkannya.

Karena sejujurnya didalam hati saya, perasaan cinta saya memang masih ada kpd suami karena beliau adalah ayah anak2 saya. Namun jujur rasa cinta itu sudah terkikis dan saya merasa menemukan kebahagiaan di luar sana bersama seseorang yang sudah saya sebutkan diatas.

Saya tidak sembunyikan perasaan ini. Saya sampaikan kepada suami yang sejujur2nya. Krn saya takut bermaksiat kepada Allah..menjadi istri kufur kpd suaminya krn hati saya tidak bisa seutuhnya lagi untuk suami saya.

Saya mohon nasehat atas masalah rumah tangga saya yang terombang ambing tidak tahu saya harus berbuat apa. Saya senantiasa melakukan istikharah.. berdoa dan bermunajat.kpd Allah tak henti2nya utk mohon jalan keluar terbaik bagi kami.

Tiada terasa saya semakin taqarrub kepada Allah azza wa jalla..
Namun saya masih bungung dgn hati saya yg tidak tenang lg berada didalam rumah tangga ini.

Atas bantuan nasehat sesuai dgn syariat. Saya ucapkan terimakasih.
Jazakumullah khairan katsiran

JAWABAN

Pertama, secara syariah suami anda benar bahwa talak yang telah jatuh baru dua. Ini kalau tidak ada yang ketinggalan dari kisah anda di atas. Adapun ucapan pertama “HARUSNYA SAYA CERAIKAN KAMU SEJAK DULU SAJA” itu tidak terjadi talak karena bukan pernyataan cerai. Hanya berandai-andai. Oleh karena itu, rujuknya suami anda yang terakhir itu sah. Dan ini rujuk yang terakhir karena apabila terjadi talak lagi, maka lengkaplah talak bain kubro (talak tiga).

Kedua, secara syariah, istri dalam kasus anda bisa melakukan gugat cerai karena dua alasan: yaitu a) karena sering mengalami penyiksaan; b) karena anda tidak lagi mencintainya.
Baca detail:
Istri Minta Cerai karena Tak Cinta
Menyikapi Pasangan Selingkuh

Jadi, pilihan apapun yang anda ambil, apakah melanjutkan rumah tangga atau memutuskan hubungan sama-sama boleh menurut syariah. Kalau anda memutuskan untuk menghentikan hubungan rumah tangga dan menerima lamaran ustadz itu, maka itupun tidak masalah. Namun demikian, anda harus mempertimbangkan hal-hal berikut:

a) Ustadz itu, berdasarkan penuturan anda, sudah punya istri. Itu artinya, anda akan menjadi istri kedua atau lebih. Dan itu tidak menjamin anda akan menjadi istri terakhirnya. Mungkin anda tidak keberatan dan yakin akan tetap bahagia. Namun bagaimana dengan istri pertamanya? Perlu juga diketahui bahwa poligami hukum asalnya adalah makruh menurut syariah (tidak dianjurkan). Baca detail: Hukum Poligami dalam Islam

b) Anda bersedia kembali rujuk karena tidak tega pada anak yang menangis yang menginginkan rujuknya kembali ayah dan ibunya. Apabila demikian, apakah anda akan tega apabila anak-anak anda tidak merestui perpisahan dan hubungan anda dengan ustadz tersebut? Apabila anda tetap bersikeras untuk menikah dengan ustadz itu walaupun tidak disetujui anak-anak, apakah itu akan menjamin kebahagiaan anda? Selama ini, ketidakbahagiaan anda selalu terfokus pada kekurangperhatian suami dan sikapnya yang kasar. Namun, sudah terpikirkah oleh anda bahwa anda juga akan merasakan ketidakbahagiaan manakala anak-anak anda tidak menyukai keputusan anda (untuk menikah dg ustadz tersebut) dan berbalik memusuhi anda?

Saran kami dalam kasus anda sbb:

a) Apabila anda sudah mantap untuk menikah lagi, maka sebaiknya carilah calon suami yang belum beristri. Dalam banyak kasus (berdasarkan data wanita yang konsultasi pada kami), dipoligami itu berakhir tidak baik dan jauh dari harapan semula. Mungkin lelaki sahabat anda bisa jadi pilihan yang baik. Sebagaimana disebut di muka, poligami hukumnya makruh. Seorang ustadz hendaknya menghindari hal yang dimakruhkan agama. Baca juga: Cara Memilih Jodoh

b) Apabila anda sudah mantap putus hubungan, maka pastikan hal itu menjadi keputusan yang disetujui dan dimengerti oleh anak-anak anda. Karena, rela tidaknya anak anda akan menjadi faktor anda akan menemukan kebahagian sejati di kemudian hari.

c) Apabila anda memutuskan untuk mempertahankan rumah tangga yang sekarang, maka ada beberapa cara agar supaya suami tidak lagi bersikap kasar dan terlalu mengontrol anda: i) bersikaplah agak sedikit tegas padanya. tunjukkan anda wanita yang bisa mandiri. Kalau perlu beri gertakan bahwa anda akan gugat cerai kalau sikapnya tidak berubah; ii) anda bisa meminta agar dibuat perjanjian tertulis bahwa dia akan berubah atau anda akan gugat cerai; iii) posisi anda saat ini sebenarnya cukup kuat: dia sudah minta maaf dan meminta rujuk. Anda tinggal bersikap agak lebih tegas padanya agar dia tidak terlalu mengatur dan tidak lagi bersikap kasar.

Apabila anda tidak mampu bersikap seperti di poin (c), maka cara terbaik adalah jangan meladeni omelan dia sekiranya itu akan berakibat pertengkaran. Cobalah jadi orang yang sabar. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga

Kembali ke Atas