Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Suami Menuduh Istri Berzina

SUAMI MENUDUH ISTRI BERZINA
Assalamualaikum pak ustadz,
Saya v,saya berumah tangga sdh berjalan 10 thn tp kurun waktu tsb,suami saya selalu menuduh saya tidur dg si A,si B & si C dst, saya coba bicara baik- baik & mengatakan yg sejujur-jujurnya bahwa yg dia tuduhkan semua tidak benar tp dia tetap dg tuduhannya.

Sudah berapa kali saya usir dia dari rumah saya karena saya sudah tidak tahan tp hanya bertahan beberapa hari saja.
Saat ini juga rumah tangga saya sedang bermasalah,dia menuduh saya sudah tidur dg teman sekolah saya,terus terang pak ustadz,saya sdh muak selalu diperlakukan begini oleh suami.

Sekali ini saya ajak dia bersumpah di hadapan kyai utk membuktikan tuduhan- tuduhan dia tp dia blg kasihan bila jalan itu yg ditempuh.
Karena merujuk dari QS An Nur ayat 6,7,8 &9 makanya saya ingin sumpah ini dilaksanakan.

Sejak menikah dg dia,saya takut mandi,takut keramas karena menghindari dia curiga tp semua itu pd akhirnya tidak ada gunanya karena dia tetap menuduh saya berbuat dg laki- laki lain.

Saya benar- benar sdh tidak kuat pak ustadz,apa yg harus saya lakukan ?
Jawaban pak ustadz sangat saya harapkan,terima kasih
Wassalam,

JAWABAN

Menuduh istri berzina tanpa bukti adalah dosa besar.
Baca detail:
Qadzaf dan Li’an
Qadzaf atau Menuduh Zina

Dan diharuskan baginya untuk bertaubat nasuha dan tidak mengulanginya lagi. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

Dalam menyikapi hal ini, anda bisa tetap bertahan dengan berusaha sabar. Tapi juga bisa meminta cerai padanya. Baca detail: Istri Minta Cerai karena Tak Cinta

Kalau dia menolak menceraikan, maka anda bisa melakukan gugat cerai ke pengadilan agama.
Baca detail:
Fasakh dalam Gugat Cerai
Hukum Khuluk
Hukum Khuluk

RUMAH TANGGA: 1 TAHUN PISAH RANJANG

Kami Menikah Tgl 07-07-2012,EBS nama Istri Saya,Lahir 27-04-1993,sedang Saya Lahir 25-02-1986.Setelah 5 tahun,September 2017 kemarin…Saya Pisah Rumah dgn Istri Saya,Setelah Percekcokan Kami yg Terakhir(tapi tidak ada unsur KDRT,terkecuali jika Istri Saya berlaku,bersikap,bertutur yg jauh dr Kata Layak,).

Dia Lebih Memilih u/ Pulang ke Rumah Orang Tuanya setelah Saya Tidak di beri Pilihan(karena Kami Tinggal diperumahan Guru,kebetulan istri saya Honorer disebuah SD,sedang saya hanya sebagai Karyawan Tidak Tetap d Sebuah Perusahaan Swasta yg Lumayan Cukup Jauh dr Rumah).
Bahkan Dengan Berbagai Alasan yg Menurutnya Benar,Sekitar 2 bulan yg lalu,Dia Minta Surat Cerai.

Sesaat Saya Rasa jika Dunia ini Gelap,padahal…demi Dia/Istri,Saya rela meninggalkan Orang Tua dan Tanah Kelahiran Saya(Bone,Sul_Sel),dan memilih mengabdikan Diri kpd Keluarganya di Samarinda_Kaltim.

Dengan Alasan Kurang Tanggung Jawab,Sikap Saya yg Arogan,Aktifitas saya yg Jauh dr Rumah,Jarang Pulang,Saya yg Sering Bersosialisasi dgn Lawan Jenis di Aktifitas Saya,n bla…bla..bla…
Kadang Saya Tidak Habis Fikir…Konsekuensi yg Saya Terima Tidak Sesuai dgn Kesalahan yg Saya Perbuat.
Bahkan…Saudara_saudaranya seakan turut andil dgn Keputusan Istri Saya u/ menceraikan Saya.

Tp,Saya Kekeuh Memilih Bertahan u/ Tidak Mengakhiri Hubungan Pernikahan Kami ini.
Karena Jujur…Saya Sangat Mencintai n Menyayangi Istri Saya,apalagi Kami sudah punya Anak Laki_laki Umur 3,5 Tahun Buah Cinta Kami.(Saya Kasihan dgn Azka_Anak Kami).

Dan…Lillahi Ta’ala…Meskipun Kami Tidak Bersama 1 Tahun Terakhir…Saya Tidak Sedikitpun Terlintas dalam Benak Saya u/ Mengkhianati Janji Suci Pernikahan Kami.Saya Semantiasa Menjaga Kehormatan Saya sbg Suami,Melaksanakan Tanggung Jawab Saya sbg Suami n Ayah,Memberi Nafkah Lahir dr Hasil jerih payah Halal,dan…(kalau Bathin kan…ga Memungkinkan).

Tp,akhir ini…Saya dapat Laporan…bahwa Istri Saya Sering Keluar ke kota,alasan Dinas dr Sekolah,sedang Anak Kami dititipkan kpd Orang Tuanya.Dan Laporan ini Mengarah kpd Hal yg Tidak Saya Harapkan Terjadi.yaitu Perselingkuhan.
Maka dr itu,Saya Beranikan Diri Tanyakan Langsung ke Istri Saya saat Momen Lebaran Idul Adha Kemarin,Perihal Keinginan Rujuk dan Alasan Dia Minta Cerai,begitupun jg dgn Adanya Pihak ketiga dr Istriku.
Tp,Dia Berkilah…bahkan Bersumpah Serapah dgn Lillahi Ta’ala bhw Tidak Ada Pihak Ketiga,hanya Alasan yg diatas saya kemukakan tadi.
Saya pun percaya…tp Makin kesini…isu itu semakin kencang berhembus.Tp Saya ga mau Berfikir Negative.Saya Cinta dgn Istri Saya,Saya Percaya kepadanya.

Saya Senantiasa dgn Sabar n Ikhlas,n berdo’a mudah_mudahan itu hanya isu belaka n tidak benar.

Saya kini pun senantiasa hanya bisa menunggu sampai Hati Istri Saya Luluh dan Mau Kembali lagi Membina Rumah Tangga ini,meski Harus Memulai dr Awal lagi.

Mohon…Pencerahannya dan Jalan keluar apa yg mesti Saya Ambil demi Menyelamatkan Keutuhan Rumah Tangga Kami.

JAWABAN

Pernikahan itu harus berdasarkan pada cinta kedua belah pihak agar tercipta sakinah mawadah wa rahmah (tentram, cinta dan kasih sayang). Kalau salah satu pihak sudah tidak lagi mencintai dalam level yang ekstrim, seperti dalam kasus istri anda, maka kami anjurkan agar untuk sementara anda ceraikan saja. Baca detail: Istri Minta Cerai karena Tak Cinta

Apalagi anda berdua sudah satu tahun tidak serumah. Ini tujuannya agar kedua pihak bisa saling evaluasi diri. Kelak, apabila cinta itu kembali bersemi dari kedua belah pihak, maka anda berdua bisa kembali rujuk insyaAllah. Baca detail: Cara Rujuk dan Masa Iddah

Perlu juga diketahui, bahwa cerai tidak harus berasal dari pihak lelaki tapi juga dari pihak istri dengan cara melakukan gugat cerai ke pengadilan agama. Apabila hakim mengabulkan, maka talak juga terjadi.
Baca detail:
Fasakh dalam Gugat Cerai
Hukum Khuluk

SUMPAH KUTUKAN IBU PADA ANAKNYA, APA AKAN TERJADI?

Assalamualaikum ustadz..
Sya mau menanyakan tentang sumpah seorang ibu kpd anaknya.
Ini menimpa sodara laki2 sya.
Ceritanya ustadz,sodara sya pnya is3 tp TDK patuh pada suami,ska mnghambur2kan uang,bhkn melayani suami TDK semestinya,bhkan berani suka melawan TDK menghormati suami.
Suatu ketika is3 menuduh suami selingkuh tanpa bukti,akhirnya bertengkar.is3 kabur tanpa suami tau.mengadu ke orag tua suami.
Is3 mengadu yg tdk2 Kpda ibu suami.
Suami n is3 disidang akhirnya suami disuruh sumpah tdk akan selingkuh dan meninggalkan is3nya.klu sampai terjadi ibunya blg akan kena azab.
Memang sbelumnya suami ingin menceraikan is3nya,Krn yg TDK bsa menghormati n melayani suami,bhkn menjalankan sholat 5 wktu pun jrag dilaksanakan.
Jdi diatur dibenahi SGT sulit ,is3nya slalu membangkang.

Yg saya tanyakan ustadz,bila suami mnceraikan is3 nya apa bsa…
Suami tkut dgn sumpah ibunya akan kena azab bila meninggalkan is3nya…
Mnta pencerahan ustad..
Terimakasih…

JAWABAN

Bisa. Suami bisa menceraikan istrinya tanpa perlu kuatir terkena kutukan sumpah itu. Baca detail: Cerai dalam Islam

Hukum syariah membolehkan suami menceraikan istrinya. Dan hukum Allah itu jauh lebih kuat dari sumpah seorang ibu. Baca detail: Menyikapi Pasangan Selingkuh

 

Kembali ke Atas