Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Tanya Talak pada Istri, Apakah Jatuh Cerai?

WAS WAS PERNYATAAN TALAK

Assalamu’alaikum
Saya ceritakan dlu sebabnya..
Saya selalu minta dan mengajak suami misah (misah rumah sama mertua) karna kami masih serumah tapi setiap di ajak misah rumah suami selalu tidak mau dan akhirnya kami bertengkar dan beberapa kali selalu mengatakan seperti ini:(saya lupa Kata-katanya yang pasti diucapkan )misal:

1. a. Suami: Kamu penginnya apa?ngomong yang jelas?pengin pisah atau apa?pusing saya punya istri kaya kamu
Saya: saya penginnya misah (pisah rumah sama mertua) ko kamu nanyanya pisah terus..kamu pengin banget apa pisah sama saya?
Suami: lah kamu sendiri kaya gitu terus
Saya: kalo pisah saya juga pengin
Suami: ya udah kalo kamu pengin pisah..ayo..
Saya: saya pengin pisah tapi saya ga mau kalo beneran pisah saya kasian sama anak(hanya sebatas keinginan yang tak mau di realisasikan)
Suami: sama saya juga kasian sama anak…kalo ngga kasian dan ga mikirin anak saya jg udah males sama kamu

1. b. Suami: kamu penginnya apa? Pengin pisah atau apa? Ngomong yang jelas?kalo pengin pisah ya ayo..pusing saya punya istri kaya kamu
Saya:pisah?pengin sebenarnya
Suami: ya udah ayo kalo pengin pisah
Saya: tapi saya ga mau…saya mau tetep bertahan demi anak
Suami:ya sama saya juga kasian sama anak kalo ga kasian saya juga udah males sama kamu.

1. c. Suami: kamu penginnya apa? Pengin pisah atau apa? Ngomong yang jelas?kalo pengin pisah ya ayo..pusing saya punya istri kaya kamu
Saya: saya pengin misah (pisah rumah dengan mertua)bukan pengin pisah. Kamu ko nanyanya pisah terus. Pisah..pisah..pengin aku juga sebenernya
Suami: ya udah ayo kalo pengin pisah
Saya: tapi saya ga mau…saya mau tetep bertahan demi anak
Suami:ya sama saya juga kasian sama anak kalo ga kasian saya juga udah males sama kamu.

2. Suami saya pernah mengatakan lagi ketika kami bertengkar
“Kalo kamu pengennya misah terus (misah rumah dengan mertua) ya sudah mendingan kita pisah saja”

3. Kemarin pas kami ribut lagi di sms..suami sms lagi
“Pisah aja lah
Pusing saya mikiri orang yang susah kaya km”
Terus saya bales
“Terserah..saya bosen denger kamu ngomong pisah.”
Suami saya bales lagi
“Lah mau nya apa? Pengin bubar apa gmn?”
Saya bales lagi
“Lah kamu saya ngomongin apa ko ngebahas nya apa”

Yang ingin saya tanyakan:

1. Apakah kasus di no.1.a itu sudah jatuh talak?apakah kalo saya bertanya “kamu pengin banget apa pisah sama aku?” Dan suami menjawab “iya kalo kamu kaya gitu terus”. Apa itu termasuk talak?apa talak muallaq lagi?yang dia pengin pisah kalo saya masih kaya gitu terus (buat dia marah misalnya )

2. Apakah yg kasus no. 1.B jg sudah merupakan talak?apakah Kata-kata ” kalau kamu pingin pisah ya ayo” apakah termasuk talak muallaq?kalo iya trs yang saya jawab “saya pengin tapi saya ga mau karna kasian sama anak(saya hanya ingin tapi tidak mau pisah beneran)” apakah itu termasuk syarat yang sudah terpenuhi? Atau apakah kata kata suami saya hanya sebatas tawaran ajakan saja yang tak mengandung talak? Apakah tawaran dan ajakan talak seperti di atas termasuk talak juga?

Kalo kasus yg no.2 itu kata-kata nya
“Kalo kamu pengennya misah terus (misah rumah dengan mertua) ya sudah kita pisah saja”
Apa itu termasuk talak?soalnya tidak ada kata “mendingan” apa maknanya sama saja? Dengan
“Kalo kamu pengennya misah terus (misah rumah dengan mertua) ya sudah mendingan kita pisah saja”
Saya ga tau kata “pisah” yang disitu di maksudkan apa karna suami saya ketika ditanya juga sudah lupa.
Apa kasus tersebut bisa jadi talak muallaq jika perkataannya

3. Apakah yang kasus no.1 c. termasuk talak juga?karna setelah suami saya bertanya saya penginnya apa?sudah saya jawab pengin misah(dengan mertua) tapi karna dia nanyanya pisah terus jadi saya jawab pengennya saya juga pisah tapi saya ga mau karna kasihan sama anak.

4. Apakah pertanyaan suami “kamu penginnya apa?pisah atau apa? Apa itu termasuk talak?

5. Apakah kasus no.2 termasuk talak juga?apa itu termasuk talak muallaq? Yang syaratnya saya tidak boleh pengin misah(misah rumah dg mertua)?sesudah suami berkata seperti kasus no.2 itu saya putuskan tidak meminta misah rumah dengan mertua. Tapi setaun kemudian kami sekarang berencana mau misah rumah dengan mertua tapi itu bukan keinginan saya tapi keinginan mertua dan kakak ipar saya yang katanya mertua saya sudah tidak mau bareng serumah dengan kami lagi dan menyuruh kami buat rumah lagi(karna kami sering ngerepotin kata kaka ipar saya)..apakah kalau kami sudah misah rumah dengan mertua(sudah buat rumah sendiri) syarat yang talak muallaq itu sudah terjadi? Sedangkan itu bukan keinginan saya tapi keinginan mertua dan kaka ipar yang menyuruh kami pergi jadi Suami pun menurut (dan sekarang saya sama suami sudah di rumah orang tua saya)
Apakah talak muallaq bisa diganti dengan kafarat sumpah?soalnya saya mencari tau katanya bisa di ganti dengan kafarat sumpah karna dihukumi sumpah jika memang tidak niat mentalak?

6. Oh iya jika ucapan suami saya yang “Kalo kamu pengennya misah terus (misah rumah dengan mertua) ya sudah mendingan kita pisah saja” jika itu termasuk talak muallaq dan di dalamnya terdapat kata “pisah” yang bisa termasuk kata talak kinayah lalu apa hukumnya jika orangnya tak berniat talak tapi syaratnya terpenuhi?apakah tetap jatuh talak?

7. Apakah yang kasus no.3 juga sudah termasuk talak? “Pisah aja lah” Dan apakah pertanyaan suami “pengin bubar apa gimana?” Itu sudah termasuk talak juga?

8. Apakah Kata-kata suami saya yang tidak pernah ngomong “talak/cerai” hanya “pisah” saja itu termasuk talak kinayah?kalo termasuk talak kinayah yang membutuhkan niat setelah saya tanya ke suami tentang niat saat kejadian-kejadian di atas dia ngomognya lupa niatnya..karna kejadiannya sudah terlewat lama..dan yang di sms pun dia lupa niatnya. .hanya dia menegaskan ngomong seperti itu hanya kebawa emosi dan tak ada niat talak sepertinya karna dia sendiri lupa niatnya saat mengucapkan semua itu ke saya.

9. Dari kasus2 diatas kira-kira berapa talak suami yang sudah jatuh? Karna saya sendri lupa persisnya bagaimana Kata-katanya. .(untuk kasus no.1 itu satu kejadian tapi saya lupa kata-katanya jadi kemungkinannya saya rinci jadi nomer 1a,b, c)

10. Apakah masih sah pernikahan kami?jika kami tidak tau kalo yang kami alami itu sudah termasuk talak sedangkan kami belum rujuk karna ketidak tahuan kami akan talak sebelumnya.

11. Saya pernah baca fatwa di alkhoirot jika talak yang termakna yang akan datang dan jika talak dalam kalimat tanya dan perintah itu disebut tidak terjadi talak/talak tidak syah? Apakah maksudnya tidak ada talak yang terjadi atau termasuk kategori talak kinayah?

12. Saya masih bingung mana yang termasuk tawaran talak saja dan mana yang termasuk talak muallaq?

Saya dan suami baru tau kalo kata “pisah” itu termasuk talak dan juga bisa termasuk talak kinayah karna kami tidak tau macam talak krn yang kami tau hanya ucapan “cerai” saja yg termasuk talak dan kami tidak tau ada talak kinayah dan talak muallaq

Saya harap bisa di jawab sejelas-jelasnya karna sampe sekarang sudah berminggu2 saya was was tentang talak ini..sampe tidak pernah fokus mengerjakan apapun.
Terimakasih

JAWABAN

1. Tidak jatuh talak. Karena itu ucapan pisah yang sifatnya bermakna masa depan. Ucapan “Pingin pisah” itu berkonotasi masa depan. Yang jatuh talak apabila diucapan dalam kalimat pernyataan seperti “Aku cerai kamu”. Baca detail: Talak akan datang / masa depan

2. Tidak termasuk muallaq. Sama dengan kasus no. 1, talak dalam kalimat tanya. Jadi tidak jatuh talak. Baca detail: Talak akan datang / masa depan

3. Tidak jatuh talak. Kasusnya sama dg no. 1 dan 2. Baca detail: Talak akan datang / masa depan

4. Tidak. Kalimat tanya dari suami yang menggunakan kata ‘talak’ dan sejenisnya tidak berakibat talak.

5. Tidak jatuh talak. Seperti dijelaskan, itu bukan talak muallaq.
Baca detail: Mencabut Talak Muallaq (Taklik)

Baca juga: Hukum Membatalkan Talak Muallaq

6. Ucapan “pisah” kalau tujuannya bukan talak, tapi pisah rumah otomatis tidak berakibat talak.

7. Dalam hemat kami kalimat ‘pisah aja lah’ kalaupun dimaknai pisah bermakna talak bukan pernyataan, tapi usulan. Usulan itu sama dengan pertanyaan yang tidak berakibat talak.

8. Ulama berbeda pendapat tentang kata ‘pisah’ (Arab: firaq) apakah kinayah atau sharih. Yang jelas walaupun sharih kalau diungkapkan secara tertulis berubah menjadi kinayah. Baca detail: Cerai lewat SMS

Kalau lupa ada niat atau tidak, maka kembali pada hukum asal yang lebih kuat yaitu tidak ada niat. Baca detail: Kaidah Fikih

9. Tidak terjadi talak sama sekali.

10. Sah pernikahannya. Apalagi kalau ucapan ‘pisah’ dan sejenisnya diucapkan karena tidak tahu. Maka, semakin pasti bahwa tidak terjadi talak sama sekali. Karena ketidaktahuan itu membuat talak tidak terjadi walaupun seandainya diucapkan secara sharih dan langsung secara lisan. Baca detail: Talak orang Awam Hukum

11. Tidak sah berarti tidak terjadi talak sama sekali.

12. Tidak ada talaq muallaq dalam kasus di atas. Karena walaupun ada yang terkesan seperti talak muallaq namun kondisinya tidak jelas yakni “kalau gitu”. Baca detail: Cerai dalam Islam

Satu tanggapan pada “Tanya Talak pada Istri, Apakah Jatuh Cerai?

  1. Asamualikum ustad..apa hukumnya becanda menybut istri sendiri jadi istri orang lain?
    Contoh: kamu istrinya si A ya
    Tanpa niat talak

Komentar ditutup.

Kembali ke Atas