Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Tiga Doa Berbuka Puasa

Status Hadis Doa Berbuka Puasa Allahumma Laka Shumtu

Tiga Doa Berbuka Puasa yang dibaca setelah kita minum dan makan setelah puasa sehari penuh pada bulan Ramadan. Dan status hadis dari doa pertama yang dianggap dhaif oleh kalangan Wahabi Salafi hanya karena didhaifkan oleh Nasiruddin Albani.

Ada tiga doa bacaan setelah berbuka puasa berdasarkan hadis hasan dan sahih. Yaitu:

  1. Doa Pertama
  2. Doa Kedua
  3. Doa Ketiga
  4. Cara Konsultasi Islam

1. Teks doa berbuka puasa yang populer di Indonesia

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.” (Hadis riwayat Abu Daud)

Baca juga: Cara niat Puasa Ramadan

Status hadis yang terkait doa di atas ada dua pendapat: 1. Hasan dan ma’mul bih (bisa diamalkan) menurut Zakariya Al-Anshari.

Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari dalam kitab Asnal Matolib, 5/337, menjelaskan:

و ينبغي له ( أن يقول بعد ) وفي نسخة عند ( الإفطار اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت ) للاتباع رواه أبو داود بإسناد حسن لكنه مرسل

Artinya: Hendaknya bagi orang puasa berdoa setelah atau ketika berbuka puasa: “Allahumma laka shumtu wa ala rizqika aftortu” karena ikut sunnah Nabi berdasarkan hadis riwayat Abu Dawud dengan sanad yang hasan tapi mursal.

2. Mursal dengan syawahid. Artinya kira-kira dari dhaif menjadi Hasan.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، عَنْ حُصَيْنٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ ” أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

….Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu (HR. Abu Dawud, diriwayatkan juga oleh Al Baihaqi, Ath Thabarany, Ibnu Abi Syaibah)

Namun dalam catatan kaki Kitab Jâmi’ul Ushul, karya Ibnul Atsir (w. 606 H), dengan tahqiq Abdul Qadir Arna’uth dan disempurnakan Basyir ‘Uyûn, Maktabah Dârul Bayân, juz 6 hal.378 dinyatakan:

رقم (2358) في الصوم، باب القول عند الإفطار، مرسلاً، ولكن للحديث شواهد يقوى بها.

Nomor (2358) dalam (kitab) Puasa, bab perkataan saat berbuka, mursal, akan tetapi hadits ini memiliki syawâhid yang memperkuatnya. Berikut beberapa redaksi do’a terkait:

1) Ath Thabarany dalam Mu’jam as Shaghir (2/133):

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ , وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Artinya: Dengan nama Allah karena-Mu aku berpuasa dan atas rizkimu aku berbuka

2) Ath Thabarany dalam Ad Du’â, hal 286

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، تَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya: Dengan nama Allah. Ya Allah karena-Mu aku berpuasa. Atas karuniamu aku berbuka. Terimalah amal puasaku sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

3) Dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (2/344), Ar Rabi’ bin Khutsaim ketika mau berbuka berdo’a:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menolongku lalu aku berpuasa dan memberiku rizki lalu aku berbuka puasa.

4) Dalam Tartîbul ‘Amâly, 1/344:

بِاسْمِ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، تَقَبَّلْهُ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Kesimpulan: Doa berbuka puasa yang biasa dibaca umat Islam di Indonesia adalah benar berdasarkan hadis Hasan. Baca detail: Hadits Sahih, Hasan, Dhaif

5) Khatib As-Syarbini dalam Al-Iqna’, hlm. 2/385 (berdasarkan paginasi kitab Hamisy Bujairimi alal Khatib), menjelaskan:

وأن يقول عقب فطره اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت لانه صلى الله عليه وسلم كان يقول ذلك رواه الشيخان

Artinya, “(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca, ‘Allâhumma laka shumtu, wa ‘alâ rizqika afthartu.’ Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.”

6) Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyatul Bujairimi, hlm. 2/385, menjelaskan:

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ ويسن أن يزيد على ذلك وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.

Artinya, “(Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu) disunnahkan menambahkan lafal, wa bika âmantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u, wabtallatil ‘urûqu, wa tsabatal ajru, insyâ Allah. Yâ wâsi‘al fadhli, ighfir lî. Alhamdulillâhil ladzî hadânî fa shumtu, wa razaqanî fa afthartu,”

Artinya, “Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap.

Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”

Adapun yang menyatakan bahwa hadis di atas adalah hadis dhaif saja itu pendapat dari Nasiruddin Albani, ahli hadisnya kaum Wahabi Salafi, yang pendapatnya tidak dianggap di kalangan ulama muashirin Ahlussunnah Wal Jamaah. 

2. Doa berbuka puasa berdasarkan hadis sahih riwayat Abu Dawud

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Artinya: Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, dan telah tetap pahala, insya Allah (HR. Abu Daud, Ad Daruquthni menyatakan sanadnya hasan, Al Hakim menyatakan sanadnya shahih menurut Syaikhain/bukhori muslim)

3. Doa berbuka puasa berdasarkan hadis riwayat Ibnu Majah

اللهمَّ إني أسألكَ برحمتكَ التي وَسِعَتْ كلَّ شيٍء أن تغفرَ لي

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada mu dengan rahmat mu yang meliputi seluruh sesuatu, agar engkau mengampuni dosa-dosa ku. (HR Ibnu Majah dari doa Sahabat Abdullah bin Amr bin Al-Ash. Ibnu Hajar dalam Takhrij Al-Adzkar, menyatakan ini hadis Hasan)

Kembali ke Atas