Tinggal bersama suami atau orang tua
Tinggal bersama suami atau orang tua
Assalamualaikum wr. wb
Nama saya N. Saya berumur 25 tahun. Saya adalah seorang anak tunggal. Saya menikah sudah 1.5 tahun.
Sebelum menikah, saya sudah bersepakat sama suami jika belum memiliki rumah maka kami tinggal di rumah orang tua saya. Suami menyanggupi.
Seiring berjalannya waktu, suami memiliki ghirah untuk membangun rumah sendiri di dekat orang tuanya.
Namun, hal ini semakin membuat saya bimbang. Karena semakin kesini saya merasa kasihan terhadap orang tua saya yang tinggal di rumah berdua saja. Saya berfikir jika saya pergi dari rumah mereka, mereka akan kesepian. Begitupun org tua saya yg memohon kpd saya utk tinggal di rumah mereka.
Suami saya bersikukuh untuk membangun rumah sendiri. Jujur, Disisi lain saya ingin mandiri, ingin memiliki rumah sendiri. Namun, saya juga merasa sangat kasihan dengan org tua saya yg semakin tua dan tidak ada yang menemani. Saya mohon pencerahannya ustadz.. karena saya sangat bingung dan tertekan..
Jazzakumullah
JAWABAN
Pilihan yang wajar adalah apabila anda tinggal bersama suami. Dan wajib bagi anda sebagai istri untuk taat dan mengikuti keinginan suami selagi bukan perintah dosa. Baca detail: Batasan Taat Istri Pada Suami
Adapun rasa kasihan pada orang tua maka itu sikap yang wajar. Dan anda bisa tetap bertemu dengan orang tua. Namun tentu saja tidak harus setiap hari. Baca detail: Suami dan Orang tua: Mana yang Ditaati?
JODOH PRIA KRISTEN YANG SIAP MASUK ISLAM TAPI DILARANG ORTUNYA
Assalamualaikum sma mau tnya saya dapat ini konsultasi di web
Saya punya pacar orang keristen sedangkan saya islam pacar saya mau masuk islam tapi di larang ortunya padahal dia dlu waktu awal pacaran sma sya ortunya bilang kepada anaknya terserah kmu klo mau pindah agama kmu yg jalanin tpi sekrang berubah ortunya melarang bahkan sering memaksa dia ke gerja dia menolak dan ngk di kasih makan aku sangat kasihan sma dia mau saya bantu tpi dia tipe orang mandiri yg Ngk mau merpot kan orang lain..jadi initinya dia yakin pada agam islam tpi dia mau masuk islam di larang ortunya sebaik nya saya harus bagaimana krna di satu sisi aku syg dan sudah berjanji meinikahinya di satu sisi aku kasian di di perlakukan seperti itu
JAWABAN
Kalau memang orang tua melarang keras putrinya masuk Islam, maka sebaiknya tidak perlu berterus terang. Setidaknya untuk sementara ini. Yang terpenting beri dia pelajaran tentang Islam dasar sedikit demi sedikit agar dia semakin yakin pada Islam. Ajari dia ajaran Islam yang baik, bukan Islam yang radikal. Untuk menuju ke arah itu, baca buku kami yang tersedia online secara gratis di link berikut (sebaiknya anda juga membacanya): Kriteria Ahlussunnah Wal Jamaah
Apabila kelak dia semakin mantap pada Islam, maka tentu dia akan lebih mudah menjelaskan pada orangtuanya tentang Islam yang toleran dan belas kasih. Bukan tidak mungkin orangtuanya juga akan tertarik. Baca detail: Cara Masuk Islam
POLIGAMI TANPA IJIN ISTRI PERTAMA
Assalamualaykum Warohmatullahiwabarokatuh,
Suami telah mengutarakan niatnya untuk poligami (karena merasa tidak cukup dengan 1 wanita dan menghindari dosa), suami mengutarakannya beberapa kali dalam jangka waktu beberapa bulan, tapi istri tetap menentang dengan keras. Dengan pertimbangan menjaga perasaan istri dan untuk menghindari rasa was-was karena dosa, suami memutuskan untuk menikah tanpa sepengetahuan istri pertama secara siri (semua rukun nikah terpenuhi), dan istri kedua dan keluarganya sudah mengetahui kondisi dan status suami dan istri kedua ikhlas dan ridho dengan kondisi sekarang (tidak bermalam, jarang bertemu, hanya supaya lebih tenang kalau sudah halal untuk berkomunikasi).
Istri keduanya adalah seorang janda cerai dengan 3 anak.
Pertanyaan : apakah sikap dan perbuatan suami itu perbuatan buruk dan berdosa? Apakah suami tetap harus menutupi pernikahan yang kedua? Bagaimana suami menyikapi situasi dan kondisi seperti ini? karena suami masih bertekad untuk tetap baik dengan keduanya, namun dalam hati suami berkeinginnan untuk terbuka dengan keduanya dan bersikap adil (terhadap semua istri dan anak-anaknya).
Wassalamualaikum
JAWABAN
Pertama, perlu diketahui bahwa poligami hukumnya boleh namun tidak sunnah. Baca detail: Hukum Poligami dalam Islam
Ketidaksunnahan ini apabila suami adil. Apabila tidak adil, maka hukumnya menjadi haram. Baca detail: Makna Adil dalam Poligami
Kedua, memberitahu atau tidak memberitahu istri pertama tidaklah prinsip. Namun, kalau memberitahu itu nantinya bisa menjadi jalan untuk berbuat adil, maka pantas dan layak untuk dicoba. Agar tujuan pernikahan untuk mencapai ketenangan dan kenyamanan bisa tercapai. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga
PACAR TAK KUNJUNG MELAMAR
Assalamualaikum nama saya yuni Fitri pertiwi dari Bandung ciwidey, umur saya 21 thn dan saya sudah berpacaran dari kelas 2 smp sampe sekarang tetapi sampai saat ini tidak ada kata dari pacar saya untuk kekenjang pernikahan yang ia katakan tunggu saja sampai sukses dan tidak pernah dibawa kerumah orang tuanya,
singkat cerita disaat kedua orang tuanya mengetahui bahwa kita dekat tetapi kedua orang tuanya tidak merestui hubungan kita ntah mungkin karna saya berasal dari orang tidak mampu sedangkan pacar saya dari keluarga mampu dan kedua nya sudah melaksanakan ibadah ketanah suci, mungkin karna tidak mau anak nya menikah dengan perempuan yang tidak berada atau gmana, dan sempat kedua orang tua nya berkata bahwa pacar saya sudah dijodohkan dengan pilihan kedua orang tuanya, saya harus bagaimana saya tidak bisa apa apa mohon bantuannya
JAWABAN
Kalau orangtuanya tidak merestui hubungan, sedangkan pacar anda juga tidak peduli permintaan anda untuk melamarnya, maka cara terbaik adalah memutuskan hubungan tersebut. Cari calon lain yang baik dan mau mengajak ke jenjang yang lebih serius. Baca detail: Cara Mendapat Jodoh
Perlu diketahui, bahwa pacaran secara fisik apalagi sampai berduaan adalah haram hukumnya. Baca detail: Hukum Kholwat
Oleh karena itu, segeralah bertaubat atas dosa masa lalu yang dilakukan. Semoga dengan itu, Allah akan menunjukkan anda pada calon yang lebih baik dan saleh. Baca detail: Cara Taubat Nasuha