Was-was setelah hijrah
WAS-WAS SETELAH BERHIJRAH
Assalaamu’alaikum wr.wb. Ustadz mohon penjelasannya🙏🙏
Semenjak tahun kemarin saat saya mencoba lebih baik lagi dalam beragama seperti berpakaian, shalat dan lain lain. Lalu saya sering mendengar kajian2 dan materi fiqih di internet.
Tapi saya berhijrah nya ingin langsung banyak melakukan segala hal. Seperti shalat duha rakaatnya ditambah, shalat tahajud juga, rawatib, cara wudhu yang benar, dll.
Tapi lama kelamaan karena saya seperti fanatik harus benar tapi salah dalam pengaplikasiannya. Saya menjadi was was ustadz, saya waktu itu sempat wudhu di ulang ulang karena merasa selalu saja salah, lalu shalat juga membaca alfatihah menjadi sangat sulit terkadang di ulang beberapa kali dan kadang dibatalkan shalatnya lalu di ulang lagi.
Saat membaca dalam shalat juga yang seharusnya di dengar sendiri tetapi saya membaca seperti yang didengar oleh orang lain karena cukup keras. Lalu saat tasyahud juga seperti itu ustadz saat kalimat awal “at tahiyat” saya sulit mengucapkannya, jadi ” at at at at tahiyat lalu diam dulu nanti seperti itu lagi baru setelah beberapa kali bisa ” lalu selalu ragu ” tadi sujud udah dua kali belum ya” itu ragu paling sering dalam shalat. Sempat juga sering lupa udah berapa rokaat. Saya menjadi sering qodha shalat.
Tapi sekarang saya sudah berusaha untuk menghiraukannya sedikit demisedikit, tetapi ragu ragu itu masih sering datang. Saya menjadi ragu ragu dalam banyak hal, seperti hal yang terlintas dalam hati. Misalnya ” saya nanti baca al masurot sore” jadi sesuatu yang terucap dalam hati tersebut seolah olah menjadi wajib harus. Jadi kalo tidak dilakukan seperti bersalah sekali dan merasa berdosa. Dan sering sekali ada kata-kata yang terlintas dalam pikiran dan hati yang saya berpikir ” aduh kaya gini buat orang murtad ga sih” terus saya syahadat&istighfar dan pikiran pikiran buruk yang lain juga sering sekali ustadz.
Dan saya sering merasa buang air kecil tidak tuntas. Mungkin karena kadang saya juga suka menahan buang air kecil. Tapi sekarang semakin parah ustadz. Ketika wudhu, shalat ataupun diluar shalat terkadang terasa (maaf) air kencing tersebut keluar. Sehingga saya sekarang sering menggunakan tisu. Sekarang saya setiap shalat seperti mengharuskan untuk buang air kecil jadi dalam sehari saya buang air kecil bisa sampai tujuh kali atau lebih kalau memang sedang masa suci.
Saya sebelumnya (saat awal awal was was) di kamar kecil untuk buang air kecil membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit tapi itu terkadang masih terasa tidak tuntas padahal saya sudah berdehem dan diam dulu. Tapi sekarang saya di kamar kecil menjadi lebih lama, kurang lebih 30 menit karena saya merasa lebih tuntas walaupun terkadang masih merasa tidak tuntas juga.
Dan saya menjadi bingung apabila sedang berpergian, berkegiatan diluar ataupun berkunjung ke suatu tempat karena saya membutuhkan waktu yang begitu lama jika di kamar kecil. Padahal dulu saya sebelum was was adalah orang yang termasuk kalau ke kamar kecil itu sangat sebentar. Sehingga saya sekarang mengira seperti orang yang menderita beser atau anyang anyangan, jadinya saya berwudhu jika sudah masuk waktu saja lalu mengabaikan kalau memang terasa ada yang keluar. Dan kalau air cuma ada seember pasti saya merasa tidak cukup, jadi selalu membutuhkan air yang banyak. Saya menjadi sangat boros air dalam bersuci ataupun yang lainnya. Dan saya bingung ustadz mana hal yang harus saya abaikan dan mana yang tidak.
Mohon bantuannya ustadz Jazakallah khoir ustadz, semoga ilmu ilmu yang ustadz berikan senantiasa bermanfaat. Dan semoga ustadz mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
JAWABAN
Orang yang berislam dengan benar akan membuat dirinya semakin tenang, tentram dan nyaman hidupnya. Juga, akan membuat orang lain di sekitarnya akan merasa nyaman. Kalau anda setelah berhijrah justru merasa gelisah dan penuh was-was, maka ada dua kemungkinan: a) anda mulai belajar agama tanpa guru; b) ilmu agama yang anda pelajari berasal dari ajaran sesat atau minimal tidak dianut oleh kalangan mainstream muslim. Islam yang dianut oleh muslim mainstream adalah Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Baca detail: Kriteria Ahlussunnah Wal Jamaah
Untuk membaca versi revisinya yg lengkap, lihat di sini!
Oleh karena itu, kami anjurkan agar kalau anda sedang libur sekolah atau kerja untuk meluangkan waktu belajar di pesantren untuk beberapa minggu atau hari, agar dapat memulai belajar agama dari sumber yang benar. Cari pesantren yang Ahlussunnah (Aswaja). Kami rekomendasikan anda belajar di pesantren kami yang kebetulan membuka pendaftaran untuk santri kilat dan santri dewasa. Khusus untuk kedua program ini pendaftarannya dibuka sepanjang tahun. Jadi anda bisa datang kapan saja ada waktu luang.
Baca detail:
https://www.alkhoirot.com/pesantren-santri-dewasa/
https://www.alkhoirot.com/pesantren-kilat-al-khoirot/