Tesis Nasab Kyai Imaduddin Utsman dalam Pandangan Netizen
Dari hasil tesis kajian kyai imad saya simpulkan sperti ini
Oleh: Aep saepuloh
1 apa yang di sampaikan kyai imad
Bukanlah sebuah tesis yang main main
Tesis tersebut merupakan karya ilmiah nya ,yang sudah lama di jadikan suatu karya dan dibukukan dengan ratusan halaman yg dilengkapi dgn referensi referensi maupun pandangan pandangan yg menguatkan tesis tersebut
2 tesis kyai imad sangat mumpuni dan kuat dalam dunia akademis ia telah melakukan rihlah intelektual yg sangat mendalam berdasarkan studi pustaka
Dari referensi mu’tabar dan mu’tamad yang merupakan asas kesungguhan dalam menyajikan rujukan doktrinal
3 tidak hanya doktrinal dia pun memadukan karyanya dgn non doktrinal yaitu berdasarkan empirik melakukan studi lapangan untuk mengokohkan substansi tesis itu, dgn kata lain baik referensi yg primer dan sekunder berpadu utk saling melengkapi dan mengunci
4 adapun mereka yg mau mematahkan tesis kyai imad , saya melihat tidak bisa di patahkan sama sekali , baik dalam bentuk tulisan maupun pematahan argumen lewat lisan juga tak mencukupi bahkan secara intelektual maupun akademisi, pembantahan tersebut memiliki banyak cacat karena tidak apple to Apple
5 point dari tesis kyi imad ini adalah terputusnya nasab baklawi ke sayyidina muhamad saw, krena tidak terverifikasinya leluhur baklawi yaitu ubaidilah , putusnya nasab ubed ini karena kitab kitab nasab yg tidak terlalu jauh dgn wafatnya sayidina Muhammad saw tidak menyebutkan sama sekali ada nama ubaidilah ini sebagai anak ahmad bin isa secara jelas
ahmad bin isa Dalam kitab nasab yang mu’tamad hanya memiliki 3 anak saja, faktanya ubed tidak ada sama sekali kalaupun ada sudah dibantah oleh kyai imad melalui manuskrip kitab tersebut bahwa kitab tersebut di tahrif atau di palsukan
6 jauh setelah nama ubed itu tidak muncul dalam kitab nasab yang mu’tamad, di abad ke sembilan baru muncul aksioma bahwa anak ahmad bin isa ada 4 orang termasuk ubedilah ini, hanya saja pengarang kitab tersebut berasal dari klan baklawi,kondisi seperti ini bagi kita para intlektual maupun akademisi wajib curiga, bagaimana kitab abad ke 9 bisa merinci kembali anak ahmad bin isa ada 4
Yang menyelisihi kitab kitab nasab abad ke 3 , paradox sekali setelah beratus ratus tahun baru muncul kabar tambahan yang tidak bisa di verifikasi atau dipertanggung jawabkan baik secara intelektual apalagi secata moral istilahnya,
7 muncul dari penolak tesis kyai imad bahwa kaidah nasab apabila sudah sampai pada syuhroh, populer, dan istifadhah, viral .maka ini bisa di terima sebagai anak ahmad bin isa sehingga valid lah leluhur baklawi ini sebagai dzuriah Rasulullah saw ,walaupun tanpa ada data kitab sejaman, jelas sakali kaidah nasab seperti ini tidaklah salah, tapi cara mengimplementasikan kaidah tersebut yang menjadi cacat sehingga melemahkan fakta dan data intlektual ,
ini sangat berbahaya sekali jika pola fikir seperti ini di kembangkan , justru kalo kita pake istilah syuhroh wal istifadoh ini tesis kyai imad malah semakin menguat sebab kitab yang membahas nasab ahmad bin isa yang mu’tamad itu di implementasikan sejalan dan se irama, dengan data lengkap dan fakta ilmiah bahwa anak ahmad bin isa cuma 3 telah populer di masa itu , kalo setelah ratusan tahun , lalu di adakan booming di permukaan anak ahmad bin isa jadi 4 maka kabar itu malah bisa dikatakan hoak, ato dibuat buat untuk satu kepentingan terselubung
8 diluar konteks kaidah syuhroh wal istifadhah kalo data dan fakta sudah lengkap walaupun ada satu kabar baru populer boleh dibantah ,selanjutnya lantaran sudah tersedia fakta dan data yang komprehensif dan akuntabel maka hal tersebut tidak boleh lagi disikapi secara husnudon ,
wajib bagi ahlul ilmi menyampaikan kebenaran tersebut tidak boleh ditutup tutupi lagi serta tidak boleh lagi berhusnuddzann pada kabar yang tidak autentik
9 para penolak saya perhatikan membuat analogi cacat
Membandingkan ahmad bin isa degan nasab nabi musa hingga nabi adam ,
ini ironi ! Membandingkan jaman yg tidak membudaya praktek tulis menulis , dgn jaman yg telah membudaya praktek tulis menulis hingga membukukan suatu karya ilmiah, jelas, tulisan buyar sekali pun lebih jelas manfaat nya dari pada sekedar ingatan seseorang yang memungkinkan rentan terkena pikun dan alzheimer
10 kalo hadis bisa di lacak ke shohihannya hingga ke akar akarnya , masa nasab tak terlacak apalagi nasab keturunan rasulullah , itu aneh sekali, kalo hadist begitu gencarnya para ulama hadis memproteksinya sehingga muncul hadis sahih hadis do”if hadis palsu , masa keturunan Rasulullah cukup degan husnudon saja ,wajib kita cemburu jika ada org mengaku keturunan Rasulullah saw tapi tak di dukung oleh data yg kuat , padahal bagi kita org awam saja sebenarnya dgn penilaian sederhana saja dpt mengambil konklusi bahwa kitab2 yg bisa melacak suatu hadis misalnya kitab rijalul hadis ,
sezaman dgn kitab kitab yg mencatat nasab keturunan rasululoh , lalu kita dgn mudahnya menerima kitab yg menyelisihi tersebut beratus ratus taun , dimana tanggung jawab kita sebagai seseorang yg dituntut ke jujuran dan ke keabsahan dalam menetapkan suatu kabar
11 ini bukan main main karena berkenaan dgn validasi keturunan Rosulullah saw , kalo dengan mudah nya mengaku keturunan Rasulullah hanya bermodalkan husnudon maka wajar banyak oknum habib yg memalsukan makam dan pekuburan😁, komersialisasi infak kuburan oleh oknum oknum yg mengaku ngaku keturunan Rosulullah, menyebutkan hal hal yg bersifat huropat yg menyimpang dari sayidina Muhammad sendiri
12 upaya terakhir untuk mengakses ke kesahihan keturunan rosul dgn memeriksa DNA membuktikan bahwa studi pustaka hinga medis se irama utk menguatkan itu kalau pun tidak ada tes DNA sekalipun, kebenaran dan ke adilan dalm tesis kyai imad sangat terang benderang
13 respon ini tentunya bukan semangat utk perpecahan tpi semangat untuk membangun dinamika kehidupan yg penuh dgn optimisme dan kejujuran
keterangan yg lebih detail saya percayakan kepada kyai imad , saya tak pernah bertemu dengan nya tak pernah kenal , tapi saya mempelajari tesisnya
Satu satu nya untuk menyelamatkan nasab baklawi yaitu kitab sejaman
Ini nama2 kitab nasab
1) kitab Takzimul ansab 345H
tidak ada baklwi di sebut cucu nabi
Dan tidak ada ubaedilah anak ahmad bin isa
2) Munsyakilatu tolibiah 370 H
3) Al majdi 490 H
4) Asajaroh al mubarokah 597 H
5 )Al fahri 614 H
6) Al asili 700 H
7) Atabatumuson 787 H
8)Umdatutolib alkubro 828 H
karya ibu inabah
salah itu manusiawi
Tapi jangan berbohong,ato menutupi kebenaran,
Nb: kitab abad ke 3 kertas nya seperti ini
,Kitab abad ke 4 kertasnya seperti ini,kitab abad ke 56789 kertasnya seperti ini,ini,ini,kalo di tahrif ato di palsukan sangat mudah dibantah oleh kyai imad dgn data,fakta,,
bukan benci,
Tapi sayang cuma ga pake bunga pake data he he
Juga bukan fitnah
Fitnah itu tuduhan tanpa bukti
Ini buktinya sudah numpuk,
Juga bukan adu domba tapi adu data
Welll.
Analogi,,,,,Ngaku punya mobil ya harus di buktikan harus ada kunci,stnk,bpkb.smoga paham
Semoga para kyai pesantren yang masih mukibin tercerahkan.