Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Pacaran dengan mualaf

Pacaran dengan mualaf

Assalamualaikum ..

Ustadz.. Saya mau bertanya, saya seorang wanita muslim, dan saya memiliki calon pasangan seorang mualaf, dia sudah sebulan menjadi mualaf, namun sampai detik ini orang tua nya tidak tahu kalau pasangan saya sudah mualaf.

Dia sudah pernah cerita ke kakak2 nya kalo dia sedang dekat dgn saya, (keluarga nya protestan) namun tidak ada yang mendukung keputusan nya untuk menjalani hubungan lebih jauh (menikah) dgn saya dan menjadi seorang muslim, padahal Kaka perempuan pertama nya juga seorang mualaf.

Begitu pun dengan ibunya, ibunya tidak mau merestui jika pasangan saya yg harus pindah agama, ibunya baru merestui jika saya yg pindah agama. Sampai sampai ibu nya pernah berkata “nunggu mama mati dulu baru kamu boleh nikah sama dia”.

Pertanyaan nya adalah :
1. Apa boleh dia tidak memberi tahu satupun keluarga nya jika nanti melamar & menikahi saya? Karena menurut dia meminta ijin pun tidak akan direstui.

2. Apa yg harus saya lakukan agar saya mendapat restu dari orang tua nya (ibunya)? Karena saya juga ingin menikah dihadiri orang tua dan mertua. Dan Alhamdulillah orang tua saya pun merestui kami.

3. Dia sering labil, cemburu berlebihan, dan sering ngambek sama saya, bagaimana cara menghadapi nya ?

Demikian cerita saya semoga ustadz berkenan untuk membalasnya,

Terimakasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

JAWABAN

1. Boleh. Sebaiknya memberitahu mereka terlebih dahulu. Perkara tidak mendapat restu itu lain soal. Setidaknya mereka sudah tahu bahwa dia hendak menikahi anda. Anda juga sebaiknya meminta restu langsung pada orangtuanya.

Jangan lupa ajari dia ilmu agama dasar secara langsung (via ustadz/kyai) atau belajar sendiri di internet. Saat belajar sendiri online, pastikan dia menjauhi ajaran Wahabi Salafi.
Baca detail:
Dasar Agama Islam
Kriteria Ahlussunnah Wal Jamaah

2. Sering-sering datang dan silaturahmi pada orangtuanya. Setelah dua atau tiga kali pertemuan, ajukan niatan untuk menikah dengan calon anda. Apapun sikap mereka diterima saja. Yang penting anda sudah dikenal di keluarga mereka dan bahwa anda berdua kelak kalau terus melanjutkan ke jenjang pernikahan tidak lagi membuat kaget mereka.

3. Anda yang harus sabar dan bersikap dewasa. Terutama jauhi perilaku yang membuat dia cemburu. Misalnya sebisa mungkin hindari bertemu lelaki lain kecuali sangat penting, dst.

Tanya Islam pada ahlinya, klik di sini!

 

Kembali ke Atas