Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Bagaimana cara mandi wajib yang benar?

Bagaimana cara mandi wajib yang benar?

Assalamualaikum.

1 Bagaimana cara mandi wajib yang benar? yakn

2. Saya sering was-was apabila ingin mandi wajib. Misalnya saya sering berfikir Mungkin ada percikan air kencing yg masuk di bak mandi saya dan mengenai dinding bak mandi saya. Atau mungkinkah pada saat saya kencing Ada percikan air kencing mengenai tangan saya. dan pada saat saya memegang bagian bak WC saya Mungkin terkena juga bak mandi saya. dan pada saat saya ingin mandi wajib saya harus benar_ benar membersihkan bak mandi saya.. supaya saya yakin mandi wajib saya sah dan itupun pada saat saya mandi wajib saya masih was_was kalau mandi wajib saya tidak sah. Dan masih banyak lagi was-was yang saya alami ketika saya ingin mandi wajib. Apa yang harus saya lakukan ustadz? Supaya was_was saya bisa hilang

3.apabila seseorang tidak mandi wajib dalam jangka waktu yang lama.. apakah termasuk dosa besar?

4. Bagaimana jika sumur di rumah kita agak keruh dan itu satu2nya air yg bisa di pakai mandi wajib.. apakah tetap boleh di gunakan?

5.saya juga sering was_was apabila ingin membasahi seluruh tubuh saya pada saat mandi wajib. Saya biasa kurang yakin kalau masih ada bagian tubuh saya yang tidak basah. Sehingga saya harus mengulang2 menyiram tubuh saya.. apa yang harus saya lakukan ustadz dengan was_was saya ini?

JAWABAN
1. Ya, dengan melakukan fardhunya mandi maka mandi wajib sudah sah. Fardhunya mandi adalah: a) memastikan badan dalam keadaan suci dari najis; b) niat; c) menyiram seluruh badan.
Baca detail:
Cara Wudhu dan Mandi Wajib
Syarat Sahnya Mandi

2. Agar hilang was-was soal najis, maka jadikan dua kaidah fikih sebagai pedoman:
a) Kaidah pertama: Hukum sesuatu berdasarkan hukum asal dari sesuatu tersebut (الأصل بقاء ما كان علي ما كان).
b) Kaidah kedua: Keyakinan tidak hilang oleh keraguan (asumsi) (اليقين لايزول بالشك).

Kaidah pertama contohnya adalah apabila seseorang ragu pada suatu benda, misalnya apakah bak mandi najis atau tidak, maka kembali pada hukum asal dari bak mandi yaitu suci. Maka, bak mandi yang diragukan tadi hukumnya suci.

Kaidah kedua contohnya adalah kita punya asumsi dinding bak mandi terkena najis. Maka asumsi kita tidak dianggap valid karena tidak bisa mengalahkan fakta. Faktanya adalah bak mandi itu suci karena tidak ada bukti terkena najis. Bak mandi tersebut baru dianggap najis apabila ada bukti otentik dan nyata telah terkena benda najis.

Jadi, kalau anda sedang dalam keraguan terkait status najis atau sucinya sesuatu, maka jadikan dua kaidah fikih di atas sebagai pedoman. Baca detail: Kaidah Fikih

3. Tergantung kondisinya. Kalau dia tidak dalam keadaan yang mewajibkan mandi besar, maka tidak berdosa. Yang mewajibkan mandi besar bagi laki-laki adalah hubungan intim (senggama), keluar air mani. Bagi perempuan ditambah dengan haid, nifas, dan wiladah. Baca detail: Pembatal Mandi Wajib / Penyebab Mandi Besar

Kalau terdapat kondisi yang menjadi penyebab hadas besar, tapi kita tidak mandi besar sampai waktu lama (berhari-hari atau berbulan-bulan), maka hukumnya dosa besar. Berdosanya bukan karena tidak mandinya, tapi karena mandi besar itu menjadi syarat sahnya shalat. Sedangkan shalat 5 waktu itu wajib. Baca detail: Shalat 5 Waktu

Itu artinya, selama tidak mandi besar itu kita telah meninggalkan shalat dan itu dosa besar.
Baca detail:
Dosa Besar dalam Islam
Hukum Tidak Shalat

4. Boleh. Air sumur statusnya suci dan menyucikan. Baca detail: Air Suci Menyucikan

5. Kewajiban membasahi seluruh tubuh tersebut cukup dengan dugaan kuat bahwa tubuh kita telah terbasahi semuanya. Jadi tidak perlu 100% yakin. Jadi tidak kewajiban kita untuk memastikan apakah setiap senti dari tubuh telah terbasuh air. Baca detail: Cara Wudhu dan Mandi Wajib

KOTORAN DI ATAS KUKU APA SAMA DENGAN DI DALAM KUKU?

1.Pak ustadz, kan di artikel itu disebutkan kotoran kuku bukan penghalang wudhu, apakah sama halnya dengan mandi wajib ?

2.Apakah sama antara kotoran yang ada diatas kuku dan yang didalam kuku ?

3.Masalahnya saya dapati kotoran yang diatas kuku, kotoran ini bentuknya seperti titik hitam, kadang terlihat tanpa senter dan kadang tidak terliat jika tanpa senter. Apakah harus dibersihkan ketika mandi wajib ?

4.mengenai pertanyaan saya yang kemarin, yang saya maksud kulit yang hampir terkelupas itu seperti kulit yang hampir lepas, apakah saat meratakan air harus di gosok pada bagian tersebut atau hanya cukuo disiram dan diyakini air merata? Saya dapati pada telapak kaki saya banyak kulit yang hampir lepas dan potongannya kecil-kecil, sangat sulit untuk saya potong semuanya agar menjadi rata, bisa memakan waktu yang lama.

JAWABAN

1. Sama. Baik wudhu dan mandi sama-sama mengharuskan sampainya air ke permukaan kulit.
Baca detail: Kotoran Kuku jadi Penghalang Mandi dan Wudhu?
2. Sama. Kotoran di atas kuku dan di dalam kuku tidak berbeda.
3. Tidak harus dibersihkan.
4. Cukup disiram saja. Baca detail: Gosok Tubuh saat Mandi, Sunnah atau Wajib?

Bagaimana cara mandi wajib yang benar?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas