Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Keturunan Nabi Muhammad yang Sah, Kaum Habib Baalwi Tidak Termasuk

Judul artikel: Daftar Klan Pengaku Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Terkonfirmasi Hasil Uji Tes DNA Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW Yang Sah

Penulis: KH Imaduddin Utsman Al-Bantani

Klan Al-Hasyimi Keluarga Kerajaan Jordan

Keluarga Al-Hasyimi Yordania adalah keluarga kerajaan Yordania yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Imam Hasan bin Ali melalui Musa al-Jun. silsilah keluarga ini melalui Qatadah bin Idris leluhur Bani Qatadah dan Bani Aon keluarga para syarif di Makkah.

Setelah diadakan tes DNA, ternyata hasil tes DNA mereka menunjukan bahwa mereka positif sebagai keturunan Ibrahim dan Quraisy karena memiliki Haplogroup J1 dan subclade J-L859. Mereka juga terbukti sebagai keturunan Bani Hasyim karena mempunyai tanda genetic subklade FGC8703+. Mereka juga terbukti sebagai keturunan Ali bin Abi Talib karena mempunyai subkalde FGC10500+. Mereka juga terbukti sebagai keturunan Hasan bin Ali melalui Musa al-Jun karena memiliki subclade J-FGC9581. Mereka juga terbukti merupakan keturunan Qatadah bin Idris karena mempunyai subklade J-FGC9583.

Subclade keluarga Al-Hasyimi Yordan berada pada J-FGC9585 yang juga dimiliki oleh keluarga Syarif Aonurrafiq dan keluarga Abu Numai yang merupakan keluarga para syarif di Makkah yang memerintah Kota Makkah selama ribuan tahun yang merupakan keturunan Qatada bin Idris sama dengan Al-Hasyimi Jordan (https://discover.familytreedna.com/y-dna/J-FGC9585/notable). Setelah dilakukan perbandingan antara keluarga Al-Hasyimi Yordan dengan 44 keturunan Qatadah bin Idris Makkah, DNA mereka identic. Dengan demikian klaim mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW terverifikasi secara ilmiyah.

Klan Bani Qatadah Makkah

Klan Bani Qatadah adalah keluarga para syarif (penguasa) Makkah dari tahun 1201 Hijriyah sampai hancurnya Al-Utsmaniyah tahun 1925 M.

Hari ini mereka tinggal di Saudi Arabiya dengan konsentrasi di Makkah Al-Mukarramah, Madinah Al-Munawwarah, Wadi Fatima, Riyadh, Al-Ahsa, Al-Lith Selatan, Al-Qassim, Al-Iflaj, Buraidah, Duba, Al-Taif, Turabah, Al-Kharmah, Wadi Qia, Wadi Lih, Tihama, Jazan dan Najran.

Cabang-cabang keluarga mereka hari ini adalah: Al-Aon, Al-Ajlan, Al-Harits, Al-Ibrahim, Al-Hasan, Al-Abu Numi, Al-Baraki, Al-Barakat, Al-Bishr, Al-Ta’arah, Al-Ja’far, Al-Juwarish, Al-Hamid, Al-Hudhaifah, Al-Hammad, Al-Humaid dan Al-Hazim.

Setelah dilaksanakan tes DNA, keluarga-keluarga tersebut konsisten berada dalam Haplogroup J1 yang memiliki subkalde keturunan Ismail, Adnan, Quraisy, Bani Hasyim, Abu Thalib, Ali bin Abi Talib dan Hasan bin Ali. Subclade mereka berada pada J-FGC9581 seperti yang dimiliki keluarga Al-Hasyimi Jordan (sumber: https://fgc8712.com/). Dengan demikian klaim mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW terverifikasi secara ilmiyah.

Klan Al-Sulaimaniyah Penguasa Hijaz dan Distrik Sulaimaniyah Abad ke 4 H.

Keluarga ini menguasai Hijaz dan distrik Sulaimaniyah pada abad ke-4 Hijriyah. Silsilah mereka bertemu dengan keluarga Qatadah bin Idris di Abdullah al-Rida. Abdullah al-Rida mempunyai dua anak laki-laki yaitu Musa al-Tsani dan Sulaiman. Sulaiman dan keturunannya menjadi penguasa Hijaz dan Distrik Sulaimaniyah pada abad ke-4 sampai ke-10 Hijriyah. Mutsa al-Tsani merupakan leluhur Bani Qatadah yang menjadi penguasa Makkah dari tahun 1201 Hijriyah sampai hancurnya Al-Utsmaniyah tahun 1925 M.

Hari ini Marga Al-Sulaimanaiyah bercabang menjadi banyak marga di antaranya: Al-Qutbiy, Al Amir, Al-Naimi, Al Muafa, Al Khawaji, Al Falaqiy, Al Dharawiy, Al Qasimiy, Al Mahdiyah, Al Shamakhiy, Al Hidhamy, Al Jawahira, Al Hidary, Al Sha’aby, Al Ja’fari, Al Mithamy, Al Ammariy, dan Al Fality.

Hasil uji Tes DNA mereka positif sebagai keturunan Ibrahim pada Haplogroup J1 dengan subclade FGC9581 yang sama dimiliki oleh Bani Qatadah dan keluarga kerajaan Yordan (sumber: https://fgc8712.com/). Dengan bukti hasil tes DNA tersebut, keluarga kerajaan Yordan, keluarga Qatadah dan keluarga Sulaimaniyah terbukti sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Hasan bin Ali bin Abi Talib dan mempunyai satu kakek Bersama (Abdullah Al-Rida bin Musa Al-Jun) sekitar 1200 tahun yang lalu.

Klan Bani Ajlan Makkah

Bani Ajlan tinggal di berbagai tempat di selatan wilayah Makkah Al-Mukarramah. Garis keturunan mereka kembali kepada Hassan dan Ali, keduanya putra Muhammad (leluhur bersama Bani Ajlan). mereka adalah salah satu cabang dari keluarga Bani Qatada para penguasa Makkah.

Hasil tes DNA mereka membuktikan pengakuan mereka sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Hasan bin Ali terverifikasi. Hasil tes DNA mereka identic dengan keluarga Qatada yang lain yaitu berada pada Haplogroup J1 dengan subclade FGC9581 (sumber: https://fgc8712.com/wp-content/uploads/2018/12/Ajaleen.jpg).

Di bawah ini struktur DNA Bani Ajlan:

Di Bawah ini bagan DNA keluarga Abdullah Al-Mahdi:

Klan Al-Rassi Al-Thobathoba

Keluarga ini adalah keluarga para Imam Zaidiyah di Yaman. Mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Hasan bin Ali dari Qasim al-Rasi bin Ibrahim Thobathoba.

Kekuasaan mereka di Yaman dimulai dari Yahya bin al-Husain al-Rassi, yang dikDari keterangan tersebut keluarga ini dapat disebut sebagai keluarga keturunan Nabi Muhammad SAW yang paling sahih karena ketersambungan kepemimpinan politik mereka yang berkesinambungan selama 1200 tahun.

Klaim di atas terverifikasi oleh hasil uji tes DNA mereka yang berada pada Haplogroup J1 dengan subclade J-L859 (sumber: https://fgc8712.com/).

enal sebagai al-Hadi ila al-Haqq. Keluarga ini menguasai Yaman sejak tahun 284 H sampai 1962 M. Penguasa Yaman terakhir dari garis keturunan ini adalah Muhammad al-Badr Hamid al-Din, penguasa terakhir Kerajaan Mutawakkil Yaman wafat tahun 1996 M.

Keluarga ini hari ini tinggal menyebar diberbagai kota di Yaman dan Saudi Arabia dengan cabang keluarga yang banyak diantaranya: keluarga Al-Hadawi Al-rassi yang berada San’a, Syaharah, Ibb, Dilal, Bu’dan, Khoban, Al-Mahayil Asir, Al-Muqabil dll. dengan penanda genetic CTS8308; keluarga Al-Abidi Al-Rassi yang berada di kota Amran, Hajah, Rozah, Sho’dah dll. Dengan penanda genetic yang identic dengan Al-Hadawi yaitu CTS8308; keluarga Al-Hamzi Al-Rassi yang berada di Amran dengan penanda genetic yang juga identic dengan keluarga Al-Rasi lainnya baik yang di Yaman maupun di Saudi Arabia.

Di bawah ini bagan penyebaran keluarga Al-Rassi Al-Thobathoba di kota-kota di Yaman dengan penanda genetic mereka yang identic dengan keluarga Al-rassi yang tinggal di Saudi Arabia:

Di bawah ini penyebaran Al-Rassi Al-Thobathoba di Saudi Arabia dengan penanda genetic mereka yang identik dengan keluarga Al-Rassi yang tinggal di Yaman:

Klan Al-Qandil Albahaudin Al-ja’fari Mesir

Keluarga ini berada di Kota Manfalut dan Kota Asyut di Mesir. Keluarga ini mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Imam Jafar Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Husen RA. Mereka telah melakukan tes DNA dan hasilnya terbukti mereka berhaplogroup J1 sebagai penanda orang Arab, dan terbukti mempunyai subclade L859+ sebagai penanda orang Quraisy, dan terbukti sebagai keturunan Bani Hasyim dari Abu Talib karena mempunyai tanda genetic subklade FGC8703+, dan terbukti sebagai keturunan Ali bin Abi Talib karena mempunyai subkalde FGC10500+. Dan terbukti sebagai keturunan Husen bin Ali karena mempunyai subclade FGC30416.

Mereka juga memiliki subclade dari mutasi penanda genetic keluarga Imam Jakfar Shadiq yaitu subclade BY49997 yang terbukti dimiliki oleh keturunan Imam Jakfar lainnya seperti keluarga Al-Yahya di Kota Al-Jahra Kwait, keluarga Al-Naj’awi di Mesir, keluarga Al-Faiz yang merupakan para Nuqoba (pencatat nasab) di Karbala Irak dan pemegang kunci makam Karbala, keluarga Al-Murtada di Syam, keluarga Al-Subh, keluarga Khalaf, keluarga Makiy di Gunung Amil di Libanon (sumber: https://fgc8712.com/).

Klan Al-Naj’awi di Mesir

Keluarga ini tinggal di Kota Asyut Mesir, mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari Imam Jafar Shadiq. Setelah melakukan tes DNA, hasil tes DNA mereka terkonfirmasi memiliki penanda sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. terbukti mereka berhaplogroup J1 sebagai penanda orang Arab, dan terbukti mempunyai subclade L859+ sebagai penanda orang Quraisy, dan terbukti sebagai keturunan Bani Hasyim karena mempunyai tanda genetic subklade FGC8703+, dan terbukti sebagai keturunan Ali bin Abi Talib karena mempunyai subkalde FGC10500+. Dan terbukti sebagai keturunan Husen bin Ali karena mempunyai subclade FGC30416.

Mereka juga memiliki subclade dari mutasi penanda genetic keluarga Imam Jakfar Shadiq yaitu subclade BY49997 yang terbukti dimiliki oleh keturunan Imam Jakfar lainnya sebagaimana di atas (sumber: https://fgc8712.com/).

Klan Al-Gharaban di Kuwait

Keluarga ini tinggal di Kota Al-Jahra Kuwait. Mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari Imam ja’far Al-Shadiq. Sampel keluarga Al-Gharaban Al-Yahya Al-Hussaini salah satu klan Bani Hussein Al-Badia asal Madinah telah melakukan tes DNA. Sampel ini diuji dengan kode Y700. Hasilnya identik dengan sampel Qurayshi (L859 & DYS485=14), Talibi (FGC8703), dan Alawi (FGC10500 & DYS513=11).

Sampel tersebut juga dinyatakan positif untuk mutasi Husseini FGC30416 dan memiliki detail berikut: Positif untuk sub-mutasi Husseini BY49997, yang dimiliki oleh garis keturunan Sayyid al-Yahya di Jahra, Sayyid al-Fayez dan Murtadha al-Shami di Karbala, serta Sayyid al-Subh dan Khalaf di Jabal Amel. Positif untuk mutasi BY50093 dan FT70605, yang dimiliki oleh beberapa garis keturunan Sayyid al-Yahya yaitu al-Juma’an, al-Farihid, al-Sulaibi, dan al-Qabiya di Jahra, Mesir Hulu (sumber: https://fgc8712.com/)

Klan Al-Farihid di Kuwait

Keluarga ini merupakan cabang dari keluarga Al-Yahya sama dengan keluarga Al-Gharaban. Mereka mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW dari Imam Ja’far Shadiq. Setelah melakukan tes DNA mereka terkonfirmasi sebagai keturunan Nabi yang sah dengan hasil yang sama dengan keluarga Al-gharaban di atas (sumber: https://fgc8712.com/).

Di bawah ini bagan DNA keluarga Al-Farihid di Kwait dan beberapa keluarga keturunan Husain bin Ali:

Penutup

Demikian sampel klan yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW. Klan-klan yang dijadikan sampel dalam tulisan ini merupakan klan yang paling sahih secara kajian historis dan ilmu nasab. Tidak ada keluarga yang sangat mementingkan kesahihan keturunan daripada keluarga monarki-paternalistik seperti keluarga kerajaan Imam-imam Zaidiyah, Kerajaan Sulaimaniyah dan kerajaan Bani Qatadah. Suksesi kepemimpinan ditentukan dari garis ayah ke anak terus sampai berakhirnya kesejarahan monarki mereka. Ketersambungan nasab mereka secara tradisional tercatat dalam kitab-kitab nasab mulai abad ke-4 Hijriyah sampai berakhirnya monarki mereka pada abad 20 Masehi.

Hasil uji tes DNA mereka yang menunjukan adanya pertemuan kakek bersama di antara mereka di sekitar 1200 tahun silam atau direntang waktu sebelumnya sesuai dengan silsilah nasab mereka, menunjukan bahwa klaim mereka yang terdapat dalam historiografi tradisional nasab mereka adalah benar secara absolut.

Klan-klan lain yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW tidak dapat diterima sebagaian bagian keturunan Nabi Muhammad SAW kecuali terverifikasi secara hasil tes DNA dan Ilmu Nasab. Mereka yang mempunyai catatan rangkaian nasab kepada Nabi Muhammad SAW jika klaimnya ingin diterima maka mereka harus membuktikannya dengan tes DNA. Pertama harus dilihat apakah ia mempunyai Haplogroup yang dimiliki keturunan Nabi Ibrahim yaitu Haplogroup J1 atau tidak. Jika ia memilikinya maka hasil tes DNA mereka layak untuk dibawa ke tahap penelitian selanjutnya yaitu apakah ia mempunyai penanda genetic Adnani. Jika haplogroupnya tidak identic dengan keturunan Ibrahim baik dari Ismail maupun Israil, maka ia telah gagal secara absolut pada tahap pertama penelitian sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Jika telah terbukti Haplogroupnya merupakan penanda genetic keturunan Ibrahim yaitu J1, maka kemudian dilanjutkan apakah ia mempunyai penanda genetic Adnani yaitu subklade FGC8712. Jika ia telah terbukti mempunyai subclade Adnani maka penelitian selanjutnya apakah ia memiliki subclade suku Quraisyi yaitu subclade L-859+. Kemudian dilihat apakah ia memiliki penanda genetik Bani Hasyim yaitu subclade FGC8703+. Kemudian diteliti apakah ia mempunyai penanda genetic keturunan Ali bin Abi Thalib yaitu Subklade FGC10500.

Jika seseorang atau klan pengaku keturunan Nabi Muhammad SAW tidak memiliki semua penanda keturunan Nabi Muhammad SAW seperti di atas, maka pengakuannya wajib ditolak. Apalagi jika Haplogroupnya tidak mencerminkan sebagai keturunan Nabi Ibrahim AS seperti banyak pengaku keturunan Nabi dengan Haplogroup G, R, dan L. mereka semua wajib diabaikan karena mustahil secara ilmiyah genetic mereka memiliki ketersambungan nasab paternal kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Imaduddin Utsman Al-Bantani

Sumber: Nahdlatul-Ulum.COM

Daftar Artikel soal Nasab Habib

  1. Kesalahan KH Fahrur Rozi dalam Membela Nasab Baalawi
  2. Pembelaan Kurtubi Lebak atas Nasab Baalwi
  3. Betulkah al-Sakhawi mengitsbat Nasab Baalwi? Tanggapan Kyai Imaduddin
  4. Tanggapan Kyai Imad atas Itsbat Yusuf an-Nabhani pada Nasab Baalwi
  5. Ini Makalah Kyai Imaduddin yg akan Disampaikan di UIN Jakarta bersama Prof. Dr. Said Agil Al-Munawar
  6. Nasab Ba’Alwi dalam Pandangan Ibnu Hajar al-Haitami
  7. Apakah Kitab Al-Raud al-Jali karya Al-Zabidi Dapat Dipercaya? Respons Kyai Imad pada Kyai Afifuddin
  8. Mengapa Asumsi Walisongo Keturunan Baalwi itu Tidak Benar
  9. Surat Kyai Imaduddin kepada Habib Taufik Segaf (Ketua RA)
  10. Respons KH Imaduddin Utsman pada Gus Najih Maimun
  11. Isbat Baalwi oleh Mahdi Rojai, Tanggapan Kyai Imaduddin
  12. Tanggapan atas Sanggahan Habib dari Oman
  13. Pakar DNA Yaman: Habib bukun cucu Nabi
  14. Tanggapan Kyai Imaduddin atas Habib Muhdor Jember
  15. Pemalsuan sejarah Yaman: kesaksian seorang ulama Yaman
  16. Sejarawan Yaman, Al-Barihi, Di Abad 9 H. Tidak Menyebut Ba’alwi Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW
  17. Kitab 9 Hijrah Tidak Menyebut Ba’alwi Sebagai Keturunan Nabi Muhammad SAW
  18. Sanggahan pada Gus Najih: Dalil Perlunya Kitab Sezaman
  19. Menjawab Tuduhan Hanif Dkk Terhadap Tesis Penulis

Buku Kyai Imaduddin soal Nasab

Kembali ke Atas