Bau Kotoran Setelah Cebok, Apakah Masih Najis?
BAU KOTORAN SETELAH CEBOK, APAKAH MASIH NAJIS?
Assalamualaikum. Ustadz sebelumnya saya sempat ragu apakah bau kotoran setelah istinja saat buang air besar itu termasuk najis atau tidak. Tp saya berfikir kalau itu tidak najis karna kotorannya sudah tidak terlihat dan sayapun sudah berusaha mencucinya. Oleh sebab itu saya lanjutkan berwudhu dan kemudian sholat. Nah saya baru tau kalau ternyata bau tersebut masih termasuk najis. Lalu bagaimana hukum sholat saya ustadz? Apakah sy wajib mengulang sholat saya, sedangkan saya sudah lupa karna sudah membiarkan kebiasaan ini dr lama. Mohon pencerahannya ustadz. Hatur nuhun
JAWABAN
Kalau baunya sulit dihilangkan, maka hukumnya dimaafkan atau tidak apa-apa.
Al-Jaziri dalam Al-Fiqh ala Al-Madzahib Al-Arba’ah, hlm. 1/26, menjelaskan cara menghilangkan najis menurut madzhab Syafi’i sbb:
أما النجاسة المتوسطة وهي غير ما تقدم فإنها تنقسم إلى حكمية، وهي التي ليس لها جرم ولا طعم ولا لون ولا ريح، كبول غير الصبي إذا جف. وعينية، وهي التي لها جرم أو طعم أو لون أو ريح. أما الحكمية فكيفية تطهيرها أن يصب الماء على محلها ولو مرة واحدة ولو من غير قصد. وأما العينية فكذلك، ولكن بشرط زوال عين النجاسة، أما أوصافها فإن بقي منها الطعم وحده، فإن بقاءه يضر ما لم تتعذر إزالته. وضابط التعذر أن لا يزول إلا بالقطع، وحينئذ يكون المحل نجساً معفواً عنه، فإن قدر على الإزالة بعد ذلك وجبت؛ ولا تجب إعادة ما صلاه قبل، فإن تعسر زواله وجبت الاستعانة بصابون ونحوه إلا أن يتعذر، وإن بقي اللون والريح معاً فالحكم كذلك، وإن بقي اللون فقط أو الريح فقط على إزالته بعد ذلك فلا تجب طهارة المحل؛ ويشترط في إزالة النجاسة بأنواعها الثلاثة أن يكون الماء وارداً على المحل إذا كان الماء قليلاً،.
Artinya: Najis mutawassitoh terbagi menjadi dua, pertama, hukmiyah yaitu najis yang tidak ada benda najisnya, serta tidak ada rasa warna dan bau. Seperti kencing selain anak kecil (yakni orang dewasa) apabila kering. Kedua, najis ainiyah yaitu najis yang ada benda najisnya atau rasa atau warna atau bau. Adapun najis hukmiyah maka cara menyucikannya adalah dengan menyiramkan air pada tempat najis walaupun satu kali walaupun tanpa sengaja. Begitu juga cara menghilangkan najis ainiyah tapi dengan syarat hilangnya benda najisnya. Adapun sifat-sifat najis (bau, warna, rasa) apabila masih tetap rasanya saja maka itu bermasalah (harus dihilangkan) selagi tidak sulit menghilangkannya. Batasan sulit adalah tidak bisa hilang kecuali dengan dipotong. Dalan keadaan ini maka tempat tersebut najis yang dimaafkan. Apabila bisa dihilangkan setelah itu maka wajib dihilangkan tetapi tidak wajib mengulangi shalat sebelumnya. Apabila sulit menghilangkan sifat-sifat najis (rasa, bau, warna) maka wajib memakai sarana pembantu seperti sabun kecuali kalau sulit. Apabila masih tetap ada warna dan bau sekaligus, maka hukumnya juga begitu (dimaafkan). Apabila masih ada warnanya saja atau baunya saja setelah itu maka tidak wajib menyucikan tempat najis. Disyaratkan dalam menghilangkan najis dengan ketiga sifatnya adalah airnya harus disiramkan pada tempat najis apabila airnya sedikit.
Perhatikan, dalam keterangan di atas ada kalimat “Apabila masih ada warnanya saja atau baunya saja setelah itu maka tidak wajib menyucikan tempat najis.” Itu artinya, apa yang anda alami tidak masalah. Anda sudah suci. Dan shalat yang anda lakukan sudah sah.
Baca detail:
– Najis dan Cara Menyucikan
– Cara menyucikan najis hukmiyah dan ainiyah
SUAMI SELALU SELINGKUH
Assalamualaikum wr. wb.
Sy seorang ibu rmh tangga sdh menikah sekitar 16 tahun. Suami sekarang menjabat sebagai kepala cabang sebuah perusahaan expedisi.
Awal menikah kami hidup pas pas an & banyak hutang. Lalu sy bekerja & suami jg mendptkan pekerjaan dg gaji lumayan. Perlahan kehidupan km mulai berubah. Tapi banyak jg cobaan dlm rumah tangga kami. Suami selingkuh sampai berzina dg lebih dr satu wanita. Bahkan salah satunya sampai hamil.
Waktu berjalan, masalah pun berlalu. Sy berusaha memaafkan krn sy pun sadar suami berbuat begitu krn sy pada saat itu terlalu sibuk dg pekerjaan. Demi putri sy…sy coba lupakan semuanya.
Kami berusaha memulai kembali dg hijrah ke kota lain. Sy berhenti bekerja sesuai keinginan suami. Tp ternyata suami msh terus bertelpon dg mantan selingkuhannya. Kami sering bertengkar krn suami tdk merasa bérsalah & berkata mrk hanya berteman sj.
Kami kembali ke kota asal. Memulai lg dr awal..sy kembali mencari pekerjaan utk hidup sy & anak sy krn suami jarang mengirim nafkah (suami di kota lain).Setelah anak ke 2 lahir km berusaha berbaikan. Km tinggal bersama, tetapi suami lagi2 dekat dengan wanita lain mantan pacarnya dulu. Sy cb memaafkan lagi. Th. 2015 suami pindah kerja di luar pulau. Sy diminta ikut dengannya. Tp jujur sy ragu ikut mengingat semua perlakuannya thp sy.
Suami sering memukul, kasar, tdk segan menyuruh sy pergi beli kebutuhannya walau tengah malam. Suami selalu mengembunyikan hp nya. Th. 2016 sy ikut pindah. Awalnya suami baik. Tapi setelah itu hampir semua yg saya lakukan salah di matanya. Masakan salah, cara mérawat anak salah. Dan selalu marah2..
Belakangan sy berhasil meliha isi hp nya. Ternyata selama ini sy dibohongi. Banyak chatting dg wanita2 lain di hp suami. Mulai yg bilang sayang sampai janjian ketemu di hotel, bilang kamu cantik sampai janjian mengantarkan belanja, dll.
Tapi suami merasa tdk bersalah dg alasan tdk melakukan apa2 & bilang msh tau batasannya.
Bahkan suami menganggap sy berlebihan menuduh dia yg bukan2.
Sebagai catatan, suami tdk pernah berkata sayang kepada sy apalagi memuji sy cantik, suami jarang mengantar sy jika bepergian bahkan sering sy sakit hrs berangkat sendiri ke dokter.
Apa yg hrs sy lakukan. Jujur sy sdh tdk sanggup jd istri diperlakukan begini. Tp sy msh pertimbangkan anak2 saya. Sy tdk mau mereka menjadi korban. Disatu sisi sy jg ingin diperlakukan dg baik oleh suami yg selama ini tdk pernah sy dapatkan.
Mohon sarannya. Terimakasih…wassalamualaikum wr. wb.
JAWABAN
Syariah Islam memberi dua pilihan yang sama-sama boleh dalam menghadapi kasus di atas: anda boleh meminta cerai / gugat cerai atau tetap mempertahankan rumah tangga. Baca detail: Menyikapi Pasangan Selingkuh
Kalau anda cenderung untuk mempertahankan rumah tangga, maka hal terbaik adalah dengan tidak berharap terlalu banyak pada perubahan suami. Kebiasaan suami anda itu termasuk hal yang sulit dirubah oleh orang lain kecuali oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu, fokus anda sebaiknya: (a) mendidik dan menikmati hidup bersama anak-anak anda; (b) sibukkan diri dengan kegiatan pekerjaan; (c) memperbanyak amal ibadah untuk bekal di akhirat. Jangan lupa untuk selalu berdoa di setiap selesai shalat fardhu. Baca detail: Doa Agar Disayang
Satu tanggapan pada “Bau Kotoran Setelah Cebok, Apakah Masih Najis?”
Komentar ditutup.
Istinja tidak pakai sabun dan di belakang nya masih bau gimana tadz?? Sedang kan sudah sholat dan sudah ke mana2….