Hamil Zina Disuruh Gugurin oleh Pacar Santri
PACARAN, ZINA DAN DISURUH GUGURIN PACAR
Assalamualaikum wr,wb
Maaf sebelomnya pak yai.
Saya ingin mnuturkan msalah saya yg belum terselesaikan dan ingin mminta solusi untuk msalah supaya cepat selesai.
Jadi bgini pak yai, mbakyu saya itu mondok tapi kok sering sakit dan pulang. Sejak 2016 sampai sekarang pak yai, mbak saya lalu bercerita pada saya perihal sakit dan sering nangis itu tahun lalu, bahwa mbakyu saya udah berzina sama kang pondok lain, berpacaran bgitu pak yai dan sampai hamil 5 bulan dan dsuruh gugurin sama pacarnya karena pacarnya kuliyah takut dkeluarkan, yg kedua pada tahun ini sehabis lebaran hamil lagi 1 bulan dsuruh gugurin lagi karena pacarnya jadi pengurus pondok belum mau mnikah dan tidak mau mnanggung malu pdahal sebelumnya dia sudah berjanji brulang kali akan mnikahi mbak saya pak yai, katanya mbak saya dsuruh mondok dlanjutin biar pinter agama supaya ntar tidak mnyesal dan jangan terburu buru untuk mnikah,
di keluarga saya aib nya sudah mnyebar ustad, sampai mbak saya tidak mau mondok lagi karena malu, dan pacarnya itu belum ktahuan pihak pondok dan kluarganya pak yai, pacarnya itu mngajukan syarat agar mbak saya hafidz dan pinter baru dia mau mnikahi mbak saya pak yai, karena keluarganya sesepuh desa yg juga punya pesantren. Pacarnya itu selalu memarahi mbak saya dan mnebar janji manis dengan ceramah2 yg berlagak baik itu.
Saya sangat sedih mlihat mbakyu saya sering mnangis dimana mana dihujat orang dan tidak mau makan sekarang kurus pak yai, orang tua saya bingung mau gimana bilang ke pacar mbakyu saya dan kluarganya, karena tidak ingin membuat malu nama pesantren pacar dan pesantren kluarganya.
Gimana solusi nya pak yai, saya sudah tidak kuat mlihat mbakyu saya. Mohon solusinipun pak yai.
Terimakasih
Wassalamualaikum wr,wb
JAWABAN
Laporkan ke kyai pesantren tersebut. Dan laporkan ke orangtuanya agar dia bertanggungjawab. Kalau tidak mau juga, laporkan ke polisi.
Ini juga menjadi perhatian agar tidak sembarangan dalam memilih pondok. Usahakan agar cari pesantren yang antara putra dan putri dipisah secara ketat. Baca detail: Pesantren Terbaik
MENOLAK BARANG YANG DIJANJIKAN
Assalamualaikum…
Saya mau bertanya… tapi sebelumnya saya akan menceritakan masalahnya,
Dulu sekitar 4 tahun yang lalu saya pernah berjanji pada teman saya, jika ada yang menemukan buku saya yang hilang maka akan saya beri jam tangan atau barang yang Dia mau/inginkan .Lalu setelah itu ada seorang teman saya menemukan buku saya dan waktu itu saya sengaja melupakan janji saya. Dan sekarang saya baru ingat jika dulu saya pernah berjanji padanya dan saya melupakannya dengan sengaja.
Dan sekarang saat saya berusaha untuk memenuhi janji saya yaitu memberikan jam tangan atau barang yang dia mau/inginkan pada teman saya ,teman saya malah menolak dan mengikhlaskan nya. Dia juga tidak meminta barang apapun dari saya, karena dia menolak dan mengikhlaskannya.
Jadi, pertanyaan saya adalah:
1) Apa yang harus saya lakukan? Apakah saya harus memaksa teman saya untuk menerima janji saya, yaitu dia harus menerima pemberian saya berupa jam tangan? Atau barang yang dia mau?
2)Apakah dalam hal ini saya berdosa?
3)Apakah ada solusi lain dari anda untuk saya?
JAWABAN
1. Barang itu menjadi hak dia, dan kewajiban anda untuk memenuhi janji. Kalau dia mengikhlaskannya, maka tidak ada lagi kewajiban anda untuk memenuhi janji. Janji itu menjadi gugur dengan sendirinya. Baca detail: Hukum Janji
2. Tidak. Karena anda sudah memenuhi janji. Yang berdosa kalau ingkar janji.
3. Lihat poin 1. Hak seseorang itu sama dengan hutang. Debitur wajib melunasi. Kalau kalau kreditur mengikhlaskannya, maka tidak ada lagi kewajiban bagi debitur untuk membayarnya. Baca detail: Hutang dalam Islam
SEPATU BEKAS
Salaam… ustad ijin tanya sya beli sepatu bekas kulit tapi masih bagus dan harga murah, nah setelah sya dapat informasi dipasar itu sering kali para pencuri menjual barang curianya. Akhirnya sy bingung apakah sepatu yg sy pakai juga barang curian. Nah itu hukumya subhat karna tidak tau halal atau haram. Maka solusinya saya harus bagaimana? Mau dibuang sy sngat butuh. Mau dipakai takut dosa terus. Terimakasih mohon dijawab. Sya akan siap buang jika sepatu yg saya pakai haram
JAWABAN
Kalau tidak ada bukti kuat, hanya dugaan tanpa dasar, maka hukumnya kembali ke hukum asal yaitu halal. Karena faktanya anda telah membeli sepatu dengan uang yang halal dan cara jual beli yang sah. Dalam hal ini berlaku kaidah fiqih: “Keyakinan tidak hilang karena keraguan.” Baca detail: Kaidah Fikih
ETIKA MENGUTIP ARTIKEL WEBSITE / BLOG
Assalamualaikum mlm ust, knlkn saya afdl.
Kbtulan saya hobi dlm dunia blogging dan website design
Saya memiliki website khusus pendidikan yg saya kutip dri berbagai sumber ust, trkdang sblum sya mengutip saya minta izin ke org yg mmlki blog atw Website , tp trkdang sya mengutip blog yg SDH tdk aktif adminnya seperti di blogspot, apakah boleh saya ttap mengutip blog yg sdah tdk aktif adminnya min dgn sya cntumkn sumbernya di blog sya?
JAWABAN
Aturan mengutip website atau blog umumnya (a) berdasarkan aturan yang sudah baku berdasarkan sistem hak cipta yang berlaku umum; dengan tambahan (b) aturan yang dibuat khusus oleh setiap penulis. Baca detail:
Selagi mengikuti aturan yang dibuat penulisnya atau ikut aturan umum kalau tidak ada aturan khusus si penulis, maka tidak masalah. Baca detail: Hukum Software Bajakan
MAKSUD “PERKARA BARU” DALAM HADITS
Assalammualaikum Wr Wb
Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam AGAMA kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak
sy mau nanya arti bahasa indonesia dari kalimat perkara di atas apa akhi dan ukhty mohon di jelaskan?
syukron atas kongi berbagi ilmunya..
JAWABAN
Itu terkait dengan bid’ah yang buruk.
Baca detail: Hukum Bid’ah
– Hukum Bid’ah 2
– Hukum Bid’ah 3