Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Kata Cerai Tanpa Subyek

Kata Cerai Tanpa Subyek
KATA CERAI TANPA SUBYEK ITU TIDAK SAH

Assalamualaikum ustadz
Langsung saja saya ingin berkonsultasi masalah talak shorih.
Beberapa hari lalu saya membaca salah satu artikel di internet mengenai talak shorih.Seperti yang di ketahui kalimat shorih itu seperti “aku ceraikan kamu” ,”aku talak kamu” , aku menceraikan mu” , aku jatuhkan talak kepadamu” .

Namun bagaimana jika seorang suami mengatakan ” cerai aja ” atau hanya ” cerai” ?

Pada artikel tersebut yang saya baca seperti berikut :

*Syafiiyyah yang kuat berpendapat ia adalah sindiran.Nawawi rahimahullah dalam Minhaj mengatakan ” yang jelas itu adalah talak , begitu juga dengan pisah dan lepas, menurut yang terkenal seperti “saya ceraikan kamu” , anda cerai , dan di ceraikan, wahai orang-orang yang di cerai ,bukan “anda cerai” dan “cerai” menurut pendapat yang kuat.

*Ramli dalam penjelasannya mengatakan (anda tidak talak) dan anda talak , menurut pendapat yang kuat,bahkan keduanya adalah sindiran.Kalau anda melakukan hal ini maka ia talak mu , atau ia talak anda ,sebagai mana yang nampak karena Masdar ( kata benda ) tidak di gunakan kepada seseorang kecuali untuk memperluas.

Tidak ragu lagi , bahwa perkataan talak,cerai, perceraian tanpa mengucapkan anda lebih lemah dari “anda cerai” ,yang nampak itu adalah sindiran ,dari sini kalau mengatakan talak atau cerai atau perceraian jika di niatkan jatuh cerai,jika tidak di niatkan tidak jatuh cerai.

Itulah bunyi artikel yang saya baca.

PERTANYAAN:

-Apakah bukan termasuk talak shorih ketika suami bilang “cerai saja” atau hanya kata “cerai”, bukan “aku ceraikan kamu ” atau aku talak kamu”?
Mohon jawabannya ustadz karena saya benar-benar ragu dalam membedakan hal ini
Wassalamu’alaikum.

JAWABAN

Ya, betul. Dalam madzhab Syafi’i dinyatakan bahwa kata ‘talak’ walaupun termasuk sharih namun harus dibuat dalam bentuk kalimat sempurna dan harus disebut subyeknya yang mengarah ke istri.

Qalyubi dalam Hasyiyah Qalyubi wa Umairah, hlm. 3/490, menyatakan:


قوله: (كطلقتك) فلا بد من إسناد اللفظ للمخاطب أو عينه أو ما يقوم مقامها.اهـ

Artinya: Harus menyandarkan kata talak pada pihak kedua atau menyebut orangnya atau semakna dengan itu.

Sayid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah, hlm. 2/254, menjelaskan maksud Qalyubi di atas:


ويشترط في وقوع الطلاق الصريح: أن يكون لفظه مضافا إلى الزوجة، كأن يقول: زوجتي طالق، أو أنت طالق. انتهى

Artinya: Untuk terjadinya talak sharih disyaratkan kata talak itu disandarkan pada istri. Seperti kalimat: “Istri tertalak” atau “Kamu (istri) tertalak”

Baca detail: Cerai dalam Islam

Satu tanggapan pada “Kata Cerai Tanpa Subyek

  1. Ping-balik: Suami mengira talak baru sah kalau di pengadilan - Islamiy.com

Komentar ditutup.

Kembali ke Atas