Mana yang lebih baik hibah atau wakaf?
HIBAH DAN AMAL JARIYAH ORANG YANG SUDAH MENINGGAL
Assalamu’alaikum, saya ingin bertanya, Ayah saya baru saja meninggal, beliau memiliki sebuah masjid yang di urus oleh warga setempat. saya bermaksud menyerahkan masjid tersebut ke sebuah yayasan agar dapat dikelola lebih baik (baik itu dari segi dana maupun pengurusan). namun yayasan tersebut tidak mau menerima masjid tersebut dalam bentuk wakaf melainkan dalam bentuk hibah dengan alasan hibah lebih memiliki kekuatan hukum. pertanyaan saya apabila saya hibahkan masjid tersebut bagaimana dengan amal jariyah orang tua saya ?
Sebelumnya atas perhatian dan jawaban nya saya ucapkan terima kasih.
JAWABAN
Tidak ada bedanya antara wakaf dan hibah selagi harta tersebut digunakan untuk kebaikan, maka pahalanya akan terus mengalir ke pemberi hibah atau pemberi wakaf. Yang menjadi masalah adalah apabila dihibahkan, maka terkadang disalahgunakan oleh penerima hibah. Misalnya, digunakan untuk keperluan pribadi atau dijual untuk keuntungan pribadi. Karena harta hibah bisa dijual lagi. Baca detail: Hibah dalam Islam
Ini bedanya dengan wakaf. Baik secara agama maupun secara negara, harta wakaf tidak bisa diperjualbelikan. Sehingga lebih terjamin tidak akan disalahgunakan oleh penerima amanah. Baca detail: Wakaf dalam Islam
Kesimpulan: apabila pemegang amanah itu dapat dipercaya dan anda percaya penuh padanya, maka tidak masalah memakai akad hibah. Namun, kalau anda masih ragu akan integritasnya, maka sistem akad wakaf itu lebih baik karena lebih menjamin harta tersebut tidak akan diperjualbelikan. Baca detail: Sampainya Hadiah Pahala pada Orang Mati
AYAH SERING MEMAKI ANAKNYA
Assalamualaikum pak ustad.
Saya tinggal bersama ayah saya, ayah saya memang termasuk orang yang emosional dan tegas. Setelah ibu saya meninggal, ayah saya jd mudah sekali memaki saya seakan-akan saya bukan anaknya.
Saya saya jadi ringan mulut, dengan mudahnya kata-kata kasar beliau lontarkan pada saya padahal saya tidak melakukan kesalahan yang besar. Hingga saya kuliah pun beliau masih sering berbicara kasar kepada saya setiap kali marah.
Saya bingung harus apa, sebagai anak saya cuma bisa diam dan sabar menghadapinya. Tapi terkadang saya sakit hati, karena ucapannya benar-benar menjatuhkan saya apalagi saya adalah anak perempuan bahkan saya pun sudah tidak bisa menangis saat beliau seperti itu pada saya.
Apa yang harus saya lakukan sebagai anak, pak ustad? Padahal saya selalu bersikap baik pada ayah saya tapi saat salah melakukan kesalahan kecil, beliau dengan mudahnya melontarkan bahasa yang kasar kepada saya.
Terima kasih.
JAWABAN
Ayah anda sedang mengalami kelabilan emosional terutama setelah meninggalnya sang istri tercinta. Maka dalam situasi seperti ini, anak harus berusaha keras memahami. Jangan ambil kata-kata ayah terlalu serius. Pahami bahwa ayah sedang berusaha menormalisir emosinya dengan caranya sendiri. Apabila anda sering merasa sakit hati dan tidak tahan menghadapinya, maka sebaiknya kurangi berinteraksi dengannya kecuali dalam situasi yang sangat penting. Sabar atas sikap ayah yang menyakitkan termasuk bagian dari wujud berbakti pada orang tua. Baca detail: Hukum Taat dan Berbakti pada Orang Tua
CARA MENGHADAPI ORANG TUA
Assalamualaikum pak ustad, jadi saya akan bercerita terlebih dulu. Saya sedang menjalin hubungan dengan seorang pria yang baru saya kenal. Sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan saya meminta kepada Allah diberi petunjuk jika dia memang benar” baik dunia akhirat untuk saya dan dia juga berani serius dengan memberanikan diri berbicara dulu tentang niatnya ke orang tuanya.
Kami tinggal berjauhan dan ini dia datang ke tempat saya untuk bertemu orang tua saya, tapi saya bingung pak ustad. Karena orang tua saya jadi menunda” sejak ada masalah antara kakak saya dan tunangannya, padahal sebelumnya orang tua saya baik” saja saat saya meminta ijin.
Dan anehnya tunangan kakak saya menyalahkan kami berdua karena masalah yang dia hadapi sekarang dan mama saya malah biasa saja malah seakan akan juga menyalahkan kami karena tunangan kakak saya sedang tertekan. Padahal kami tidak mengetahui perihal masalahnya.
Jadi ini niat baik pasangan saya untuk bertemu dan meminta ijin lebih serius dengan saya menjadi tertunda dan hanya disini selama 5 hari.
Pertanyaan saya pak ustad apa yang harus kami lakukan pak ustad? Saya kan juga tidak enak ke pasangan saya yang sudah jauh” dan rela meninggalkan pekerjaannya untuk menemui orang tua saya.
Terima kasih pak ustad
Wasalamualaikum wr. wb.
JAWABAN
Sudah menjadi kebiasaan manusia yang sedang menghadapi masalah untuk cenderung menyalahkan orang lain, bukan dirinya sendiri. Termasuk dalam hal ini tunangan kakak anda. Anda dan calon anda sebaiknya tidak ikut terpancing dan ikut-ikutan marah. Bersabarlah dan cari kesempatan lain yang lebih baik bagi calon anda untuk berkomunikasi dengan kedua orang tua anda.
Untuk anda dan calon, kami sarankan agar berhati-hati dalam berhubungan. Hindari pertemuan fisik berduaan. Karena hal itu dilarang dalam Islam. Baca detail: Hukum Kholwat
KEWAJIBAN PADA ORANG TUA NON MUSLIM
Assalamualaikum ustadz…begini ustadz,istri saya seorang mualaf,otomatis orang tuanya non muslim,bagaimanakah kewajiban kami ketika mereka meninggal…apakah ada kewajiban kami menghadiri pemakamannya serta menziarahinya?
Demikian pertanyaan saya ustadz…terima kasih..Wassalam
JAWABAN
Menghadiri pemakaman tidak masalah. Tapi mendoakan mereka setelah wafat itu dilarang. Sedang mendoakan mereka saat masih hidup dibolehkan. Baca detail: Menyikapi Orang Tua Non Muslim