Salam Apa Termasuk Talak Kinayah?
saya baca waktu itu sepintas penggalan terjemahan fatul muin di internet pak ustadz. Makanya saya agak heran kenapa kata itu dianggap kinayah. Oleh karena itu saya tanyakan ke pak ustadz.
JAWABAN
Memang ada sebagian ulama madzhab Syafi’i yg menyatakan demikian. Namun bagi anda yg was-was sebaiknya tidak mengikuti pandangan ini agar tidak tambah parah. Kami sengaja memberikan pandangan yg menyatakan bahwa ucapan salam tidak termasuk kinayah agar menjadi solusi bagi masalah anda.
Dalam Hasyiyah Al Bujairami alal Khatib, hlm. 3/491, dinyatakan:
” قَوْلُهُ : ( وَهُوَ مَا يَحْتَمِلُ الطَّلَاقَ وَغَيْرَهُ ) وَضَابِطُ ذَلِكَ : أَنْ يَكُونَ لِلَّفْظِ إشْعَارٌ قَرِيبٌ بِالْفُرْقَةِ ، وَلَمْ يَشِعْ اسْتِعْمَالُهُ فِيهِ شَرْعًا وَلَا عُرْفًا ” انتهى .
Artinya: Kinayah adalah kata yang bermakna ambigu antara talak dan lainnya. Batasannya adalah: kata tersebut mengandung pemahaman yang dekat dengan pisah tapi pemakaiannya tidak populer untuk talak baik secara syariah maupun kebiasaan.
Definisi di atas kemudian dipertegas oleh Dr. Abdul Fatah Idris, Profesor Syariah di Al Azhar, Mesir tentang apakah ucapan salam itu berkonotasi pisah atau tidak:
:لفظة السلام لا يقصد منها إلا التحية الإسلامية المعروفة، ولفظ الكناية في الطلاق كما عرفه الفقهاء هو اللفظ الذي يحتمل الطلاق وغيره، ولفظة السلام لا تحتمل إلا التحية المعروفة، فلا يقع بها طلاق ولا يمكن أن يسأل إنسان بعد تلفظه بالسلام: ماذا قصدت به؟ و إلا كان الرد عليه بعبارات قاسية، لأن العادة الجارية أن لا يسأل أحد عما قصده بالسلام وإن كان في موضع كالذي ذكرت، لعدم احتماله لمعنى آخر.
حتى وإن نوى الطلاق فإن هذا اللفظ ليس من كنايات الطلاق باتفاق الفقهاء، لأنه لا يحتمل إلا معنى واحدا، وهو التحية المعروفة، واللفظ الذي يسأل عنه من تلفظ به: ما ذا قصدت به؟، هو اللفظ الذي يعد من الكنايات وليس هذا من كنايات الطلاق.اهـ
Artinya: Kata ‘salam’ tidak dimaksudkan kecuali untuk ucapan salam islami yang terkenal. Sedangkan kata kinayah dalam talak sebagaimana didefinisikan ulama fikih adalah kata yang mengandung makna talak dan lainnya. Kata ‘salam’ tidak mengandung makna apapun kecuali hanya penghormatan. Maka, tidak terjadi talak dengan ucapan ini…. karena tidak ada kemungkinan mengandung makna yang lain walaupun si pengucap berniat talak. Karena kata ini tidak termasuk kata kinayah talak menurut kesepakatan ulama. karena ia hanya mengandung satu makna yaitu ucapan salam..
Ibnu Qudamah dalam Al Mughni juga menegaskan hal yang sama:
: فَأَمَّا مَا لَا يُشْبِهُ الطَّلَاقَ، وَلَا يَدُلُّ عَلَى الْفِرَاقِ، كَقَوْلِهِ: اُقْعُدِي, وَقُومِي, وَكُلِي, وَاشْرَبِي, وَاقْرَبِي, وَأَطْعِمِينِي وَاسْقِينِي, وَبَارَكَ اللَّهُ عَلَيْك, وَغَفَرَ اللَّهُ لَك, وَمَا أَحْسَنَك, وَأَشْبَاهِ ذَلِكَ، فَلَيْسَ بِكِنَايَةٍ، وَلَا تَطْلُقُ بِهِ، وَإِنْ نَوَى؛ لِأَنَّ اللَّفْظَ لَا يَحْتَمِلُ الطَّلَاقَ، فَلَوْ وَقَعَ الطَّلَاقُ بِهِ لَوَقَعَ بِمُجَرَّدِ النِّيَّةِ، وَقَدْ ذَكَرْنَا أَنَّهُ لَا يَقَعُ بِهَا. انتهى
Artinya: Kata yang tidak menyerupai talak dan tidak menunjukkan berpisah seperti ‘duduklah’, ‘berdirilah’, ‘makanlah’, ‘minumlah’, ‘semoga Allah memberkatimu’, semoga Allah memaafkanmu, dll bukanlah kinayah dan tidak berefek talak dengan ucapan tersebut walaupun ada niat talak. Karena kata itu tidak mengandung makna talak. Seandainya terjadi talak dengan ucapan tersebut, maka niscaya talak terjadi cukup dengan niat (padahal niat talak saja tidak cukup). Kami sudah jelaskan bahwa niat talak saja tidak jatuh talak.
Ibnu Qudamah menambahkan bahwa kata “حياك الله” itu bukan kinayah karena konotasinya sama dengan makna salam:
“حياك الله” ليست من الكنايات أيضًا، فلا يقع بها الطلاق ولو مع النية، فحكمها حكم السلام؛ لأنها تحية المؤمن, كما نقل ذلك ابن منظور عن اللحياني في لسان العرب، فهي ترجع في مجملها إلى الدعاء بالخير لمن قيلت له، فكيف تكون كناية عن الطلاق، وأقرب معنى لها ما جاء في القاموس الفقهي: يقال: حياك الله ـ أي: أبقاك الله حيًا
Artinya: Kata “حياك الله” (semoga Allah melanggengkan hidupmu) juga bukan kinayah. Maka tidak jatuh talak walaupun disertai niat talak. Hukumnya sama dengan hukum ucapan salam (Assalamualaikum). Karena itu ucapan salamnya orang mukmin sebagaimana dinukil oleh Ibnu Manzhur dari Lihyani dalam Lisanul Arab…
Dalam Al-Mausuah Al Fiqhiyah (Ensiklopedi Fikih), 29/26, juga ditegaskan:
و” كَمَا اتَّفَقُوا عَلَى أَنَّ الْكِنَائِيَّ فِي الطَّلاقِ هُوَ : مَا لَمْ يُوضَعِ اللَّفْظُ لَهُ ، وَاحْتَمَلَهُ ، وَغَيْرَهُ ، فَإِذَا لَمْ يَحْتَمِلْهُ أَصْلا لَمْ يَكُنْ كِنَايَةً ، وَكَانَ لَغْوًا لَمْ يَقَعْ بِهِ شَيْءٌ ” انتهى .
Artinya: Ulama sepakat bahwa kinayah talak itu adalah kata yang tidak diperuntukkan untuk talak tapi mengandung kemungkinan pada makna talak dan lainnya. Apabila tidak ada kemungkinan sama sekali, maka tidak disebut kinayah. Dan ucapan itu sia-sia tanpa ada efek hukum sama sekali.
Memang sebagian ulama madzhab Syafi’i ada yang menyatakan bahwa ucapan salam bisa dianggap kinayah. Al Syarbini dalam Mughnil Muhtaj, hlm. 3/372, menyatakan:
قال: ….وسلام عليك قاله ابن الصلاح لأنه يقال عند الفراق. انتهى.
Artinya: (termasuk kinayah) ucapan Salam bagimu. Ini pendapat Ibnu Solah karena diucapkan ketika berpisah.
Kesimpulan: dengan berpijak pada pendapat yang menyatakan bahwa ucapan salam bukan kinayah, maka tidak efek bagi anda mengucapkannya walaupun ada niat talak saat itu.
Baca detail: Cerai dalam Islam
Baca juga: Cara Sembuh Was-was Najis, Wudhu, Mandi, Shalat
“KESELAMATAN UNTUKMU”, APA JATUH CERAI?
Assalamualaikum wr wb.
Pak ustadz saya mau tanya. Saya pernah baca bahwa perkataan “keselamatan untuk mu” adalah termasuk kinayah talak. Saya menjadi was was pak ustadz ketika mengucapkan “assalamualaikum” kepada istri.
saya pernah waktu itu perasaan was was saya muncul ketika akan berangkat kerja karena lintasan hati tentang “talak” kerap muncul kadang bisa dikendalikan kadang tidak. lalu saya pamit kepada istri dengan ucapan “Assalamualaikum..” namun lintasan halus “talak” muncul di tengah saya ucapkan salam tersebut. Dan teringat akan yang saya baca tempo hari tentang lafadz kinayah tersebut, sehingga membuat saya menjadi was was dan sangat khawatir pak ustadz walaupun sudah saya coba hiraukan. sedangkan maksud saya ucapkan salam itu untuk doa kebaikan ketika pamit atau pun datang. Saya tidak memaksudkan kalimat “salam” tadi untuk “talak”, namun ada lintasan hati yang sukar dicegah.
Bagaimana pak ustadz? Mohon penjelasannya agar saya tidak khawatir lagi.
Jazakallah pak ustadz
JAWABAN
Kata Assalamualaikum atau keselamatan untukmu bukan termasuk talak kinayah. Jadi, ketika kata ini diucapkan, maka tidak akan ada efek talak sama sekali. Baik tanpa niat atau dengan niat. Baca detail: Cerai dalam Islam