Hukum Darah Kutu Busuk
HUKUM DARAH KUTU BUSUK, BANGSAT, KEPINDING, LALAT, CICAK
Assalamualaikum, maaf ustadz mau nanya:
Di rumah banyak sekali kutu busuk atau kepinding udah di basmi ada lagi terus, kemudian ayah saya selalu mematikan kutu-kutu tersebut di lantai sehingga, darah dan bangkai ada di lantainya. Dan kemudian itu dipel pake pel an
Bagaimana hukumnya karena ini sulit dihindari (selalu ada di dalam kehidupan sehari-hari) najiskah atau najisnya dimaafkan?
JAWABAN
Darah dan bangkai hewan kecil yang darahnya tidak mengalir hukumnya najis tapi dimaafkan. Apalagi kalau sulit dihindari.
Imam Nawawi dalam kitab AL MAJMUK, hlm. 8/15, menjelaskan:
ومما عمت به البلوى غلبة النجاسة في موضع الطواف من جهة الطير وغيره
وَقَدْ اخْتَارَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا الْمُتَأَخِّرِينَ الْمُحَقِّقِينَ الْمُطَّلِعِينَ الْعَفْوَ عَنْهَا وَيَنْبَغِي أَنْ يُقَالَ يُعْفَى عَمَّا يَشُقُّ الِاحْتِرَازُ عَنْهُ مِنْ ذَلِكَ كَمَا عُفِيَ عَنْ دَمِ الْقَمْلِ وَالْبَرَاغِيثِ وَالْبَقِّ وَوَنِيمِ الذُّبَابِ وَهُوَ رَوْثُهُ وَكَمَا عُفِيَ عن أثر الاستنجاء بِالْأَحْجَارِ وَكَمَا عُفِيَ عَنْ الْقَلِيلِ مِنْ طِينِ الشَّوَارِعِ الَّذِي تَيَقَّنَّا نَجَاسَتَهُ وَكَمَا عُفِيَ عَنْ النَّجَاسَةِ الَّتِي لَا يُدْرِكُهَا الطَّرْفُ فِي الْمَاءِ وَالثَّوْبِ عَلَى الْأَصَحِّ
Artinya: Segolongan ulama muta’akhirin madzhab Syafi’i memilih hukum najis makfu (dimaafkan) terkait najis yang menyebar yang sulit dihindari. Hendaknya dikatakan dimaafkan dariu najis yang sulit dihindari sebagaimana dimaafkannya najis darah kutu, serangga dan kotoran lalat. Sebagaimana dimaafkan najis bekas cebok dengan batu. Sebagaimana dimaafkan najis sedikit dari lumpur jalanan yang diyakini najisnya. Sebagaimana dimaafkan najis yang tidak terlihat mata yang terdapat di air dan baju menurut pendapat yang paling sahih.
Baca detail: Baju Kena Bangkai Semut dipakai Shalat