Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Pendidikan Islam di Pondok Pesantren

Pendidikan Islam di Pondok Pesantren

Pendidikan Islam di Pondok Pesantren

Pesantren adalah lembaga pendidikan mandiri yang dirintis, dikelola, dan dikembangkan oleh kyai. Jika ditelusuri, pesantren lahir dari sesuatu yang sangat sederhana. Pesantren yang banyak berdiri di nusantara, dalam perjalanan sejarahnya, sebagai bentuk penyebaran agama Islam kepada masyarakat yang belum mengenal Islam. Seiring berkembangnya zaman, Pesantren semakin memiliki pengaruh dalam masyarakat Indonesia. Orang-orang yang dianggap memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang agama Islam dan mengabdikan dirinya sebagai guru di Pondok Pesantren disebut dengan Ustadz untuk laki-laki dan Ustadzah untuk perempuan. Para Ustad dan Ustadzah ini banyak belajar ilmu pengetahuan tentang Islam diberbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun luar negeri. Pesantren pada dasarnya adalah asrama atau pondok yang menjadi tumpuan santri untuk menimba ilmu agama Islam. Asrama para santri tersebut biasanya berada dilingkungan Pondok Pesantren atau berada disekitar wilayah Pesantren. Untuk belajar ilmu-ilmu keagamaan, para santri biasanya belajar dengan guru yang disebut dengan Kyai.

Asrama untuk para santri kebanyakan berada dikomplek perumahan para Kyai di Pondok Pesantren tersebut.8

Di era globalisasi saat ini, peran pendidikan agama Islam di Pesantren sangat mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini. Untuk mengikuti perkembangan zaman yang canggih dan modern saat ini, pendidikan Islam di Indonesia mengalami modernisasi kearah yang positif. Hal tersebut dilakukan oleh banyak lembaga pendidikan Pesantren untuk melangkah lebih maju dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Saat ini, banyak Pesantren selain mengajarkan pendidikan agama Islam dan hal-hal yang berkiatan dengan nilai- nilai Islam, juga mulai banyak mengenalkan keterampilan dalam sistem pendidikan Pesantren tersebut. Pendidikan keterampilan dalam Pesantren tersebut diberikan agar para santri lulusan Pondok Pesantren dapat dihidup mandiri selain mengamalkan nilai-nilai agama Islam. Bentuk, sistem dan metode pesantren di Indonesia dapat dibagi kepada dua periodisasi; Pertama, Ampel (salaf) yang mencerminkan kesederhanaan secara komprehensif. Kedua, Periode Gontor yang mencerminkan kemodernan dalam sistem, metode dan fisik bangunan. Periodisasi ini tidak menafikan adanya pesantren sebelum munculnya Ampel dan Gontor. Sebelum Ampel muncul, telah berdiri pesantren yang dibina oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim. Demikian juga halnya dengan Gontor, sebelumnya telah ada yang justru menjadi cikal bakal Gontor- pesantren Tawalib, Sumatera. Pembagian di atas didasarkan pada besarnya pengaruh kedua aliran dalam sejarah kepesantrenan di Indonesia.9

Menurut Krisdiyanto10, seiring perkembangan zaman yang canggih dan modern diabad ke-21 seperti saat ini, Pondok Pesantren mengalami banyak perkembangan yang sangat pesat. Pondok Pesantren yang dimasa silam hanya mengajarkan pendidikan agama Islam dan baca tulis Al-Qur’an, kini mengalami modernisasi. Pondok Pesantren saat ini bukan hanya sebagai tempat orang belajar agama Islam dan tempat tinggal para santri untuk selalu berdekatan dengan kyai atau guru, namun saat ini seorang santri selain mendapatkan ilmu agama juga akan mendapatkan ilmu umum seperti yang mereka dapatkan di Sekolah pemerintah. Pesantren saat ini menjadi pusat pendidikan agama Islam bagi masyarakat yang pengaruhnya sangat besar melalui media- media dakwah yang positif dan berjiwa Islami. Pengaruh-pengaruh dakwah Islami tersebut saat ini banyak memberikan pengaruh dalam lingkungan masyarakat bahkan pemerintah. Pendidikan Pesantren saat ini yang identik dengan ilmu agama, saat ini mulai mengenalkan pendidikan umum dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi berbasis Islam. Sistem tradisional dalam kehidupan di pondok pesantren saat ini masih sangat mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persamaan, persaudaraan, dan keberanian hidup. Meski tetap melaksanakan sistem pengajaran yang lama yaitu Sorogan dan Wetonan, Pesantren mulai banyak mendirikan atau menyelenggarakan pendidikan formal seperti Madrasah. Pendidikan Madrasah didalam Pesantren juga menyelenggarakan pendidikan formal dalam bentuk madrasah bahkan sekolah umum berbagai tingkatan dan kejuruan sesuai kebutuhan masyarakat.

Catatan Akhir

8 Ferdinan, “Pondok Pesantren, Ciri Khas Perkembangannya,” Jurnal Tarbawi Volume 1, No 1 (2016): hal. 12-20

9 Herman DM, “Sejarah Pesantren di Indonesia,” Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 (Juli – Desember): hal. 145-158.

10 Gatot Krisdiyanto, Elly Elvina Sahara, and Choirul Mahfud, “Sistem Pendidikan Pesantren Dan Tantangan Modernitas,” Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 15, No. 01, no. 01 (July 2019): hal. 11-21.

Kembali ke Atas