Hukum istri minta cerai pada suami
Hukum istri minta cerai pada suami apa jatuh talak?
Assalamualaikum wr.wb
1. Ustadz, saya pasangan yang baru menikah selama 2 bulan. dan saya sekarang dalam keadaan hamil. Ustad saya baru sadar saya sering umbar minta cerai dan akan urus ke pengadilan terhadap suami saya (luapan saat emosi tdk berniat serius ustad) dan minta pulang ke ortu dalam keadaan ribut hebat. lalu saya lupa saat marah suami berkata apa saja kemudian saya sllu mendesaknya apakah ia pernah mentalak saya katanya tidak. ia hanya menyuruh saya pulang itupun tidak niat mentalak.. ketika saya di rumah seminggu saya baru sadar ktika tdk ada suami dan sy baru sadar ktika saya banyak berbuat salah. makanya sllu mendesaknya apakah ia mentalak atau tidak? hal itu stiap hati menghantui smpe tdk bisa tidur wlw suami bersumpah tdk pernah berucap talak ustad..
kemudian sangkin jengkel beliau di tanya saya apakah ada kata” lain saat marah krna saya sllu ragu” pernah di talak atau tidak dan takut dngn status perkawinan. akhirnya di desak saya slama seminggu. kemudian ia marah krna sibuk kerja di tanya seperti itu trus. akhirnya ia berkata UMI MAU AKAD LAGI BIAR GA RAGU” TERUS? saya memarahinya. bukan bkin keadaan makin enak malah tmbh kin pusing bagaimana ucpan suami saya hukumnya itu ustad.
2. kemudian q bertanya bbrpa hari kemudian di WA ustad
Saya: sayang hukum istri yang suka minta cerai bagaimana yah
Suami: dosa sayang sama suami. ktanya jngn di fikirin lg. tp sy sllu kefikiran
saya: sayang itu masuk khuluk ga yah soalnya kalo khuluk itu perceraian lewat pengadilan bi dan harus akad kalo terjadi khuluk
suami: iyah sayang ga pa” sayang. tp hukumnya dosa juga ma suami
saya : maksudnya ga pa” yang
suami: maksudnya ya ga pa” karna itu bukan khuluk hanya ribut biasa
saya: au ah tmbah pusing, abi tau khuluk ga
suami:tau. gugat cerai istri di pengadilan
saya: iyah yang, tp pusing ma jawaban ga pa” dari abi
suami: ya mksud ga pa” karna emang umi ngajuin ke pengadilan? tidak kan
emang umi nyerahin mahar? tidak kan
emang abi nrima maunya umi? tdk kan.
malah kata” itu nyakitin masing”
ustad saya kurng pemahaman dalam ilmu agama jd saya baru belajar talak dan khuluk. saya jd takut krna kesalahan sya sering umbar minta cerai ma suami. saya taubat ustad.
1. apa itu terjadi talak atau tdk ustad karna keraguan saya
2. bagaimana hukum suami bertanya mau akad lagi tidak krna q yg ragu” di talak atau tidak?
3. apa itu saya dan suami sedang membahas saja mengenai khuluk. kami tdk berniat khuluk. hanya kurng pengetahuan jd sy tanya suami. trnyta suami tau cuma sdkit. gimana hukumnya ustad itu pembahan suami istr saja atau gimana?
JAWABAN
1. Tidak ada perkataan suami anda yang berakibat talak. Kecuali yang menyuruh istri pulang itu termasuk talak kinayah yang baru jatuh talak apabila disertai niat talak (dan dia menyatakan tidak ada niat). jadi, tidak perlu was-was soal talak dalam kasus di atas.
2. Tidak terjadi apapun. Tidak ada dampak hukum.
3. Tidak ada dampak hukum apapun.
SARAN:
Mulai sekarang, fokuskan kehidupan dan pemikiran anda untuk berusaha hidup dengan harmonis dengan suami. Jangan banyak bicara kalau sekiranya bicara anda akan membuat suasana bertambah runyam. Hilangkan rasa was-was soal talak. Karena tidak ada sikap suami yang berakibat talak. Yang terpenting: berusahalah sabar. Jangan persulit suasana. Ucapkan sesuatu ketika ucapan itu akan menyenangkan. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga
RUMAH TANGGA: ISTRI HARUS TINGGAL DI RUMAHNYA SENDIRI
Assalamualaikum.
Saya Laki laki umur 24tahun.
Saya menikah Baru beberapa bulan & masih tergolong pengantin baru.
saya mau tanya. soal Kewajiban istri dan hak saya sebagai suami..
Beberapa Hari terakhir ini.. Saya mulai menemukan problem kecil dalam rumah tangga.. Soal Mertua saya khususnya Ibu dari istri saya.
Istri saya kebetulan anak Bungsu dari 4bersaudara. dan saya anak pertama dari 2bersaudara. kami berdua adalah salah satu anak yg tidak bisa lepas dari orang tua masing*.. Khususnya saya. karna saya seorang laki laki yg Harus terus berbakti terhadap ibu saya.. karna Nabi Muhammad S.A.W pun mewajibkan untuk menyayangi ibu.
Di awal* pernikahan kami memang kami belum mempunyai rumah.. dan sekarang masih mondar mandir Gantian Tidur di rumah org tua/mertua.
Dan sudah 1bulan ini saya mempunyai usaha kecil di depan rumah.. Jadi bisa di simpulkan hampir seluruh aktifitas saya ada di rumah org tua saya sendiri. Dan mulai dari situ kami berdua sudah jarang tidur di rumah mertua./org tua istri saya.
Dari beberapa hal saya menjumpai stagment dari ibu istri saya (ibu mertua) yg keberatan jika anaknya (istri saya) sering melakukan aktifitas nya di sini (rumah org tua saya). Dari situ saya mencoba melakukan kegiatan mondar mandir seperti dulu.. karena merasa tidak enak dengan mertua saya.
juga statement melalui sindiran agar sekiranya istri saya bisa terus tidur di rumah ibunya./melakukan aktifitas seperti kala sebelum menikah. dari mengurus rumah dan menjadi teman ibu mertua di rumah.
terus terang saya kbratan, karena seakan akan ibu mertua tidak terima jika anaknya membntu saya melakukan aktifitas di rumah org tua saya.
Lalu Sikap tegas apa yg harus saya lakukan.. jika hal demikian terjadi? karena tanpa istri saya . lumayan kerepotan karena bolak balik dan menyita banyak waktu di jalan juga tenaga. (walau rumah kita masih satu Kota).
JAWABAN
Terjadinya perbedaan pendapat antara suami istri dan mertua merupakan hal yang biasa terjadi. Namun ini masalah yang tidak terlalu besar dan bisa didiskusikan bersama. Kami sarankan agar anda duduk bersama dengan mertua dan memusyawarahkan masalah ini dengan win-win solution. Maksudnya, kedua pihak perlu kompromi untuk mengambil jalan tengah. Misalnya, dalam seminggu, istri 4 hari di rumah suami 3 hari di rumah ibunya, dst. Baca juga: Cara Harmonis dalam Rumah Tangga
Secara agama, istri harus mengikuti suaminya. Dan apabila suami dan ibu berlawanan pendapatnya, maka suami harus didahulukan. Baca detail: Suami dan Orang tua: Mana yang Ditaati?
Namun, kalau ingin hidup rukun, sikap kompromi tetap yang terbaik
Satu tanggapan pada “Hukum istri minta cerai pada suami”
Komentar ditutup.