Serba salah pada Orang Tua
SERBA SALAH PADA ORANG TUA
Assalamuallaikum saya april umur 25 tahun .
Alhamdulillah saya sudah menikah Dan di percaya Allah memiliki 1 anak laki laki .
Saya ingin bertanya ,
Bagaimana Dan APA yg harus saya lakukan terhadap kedua orangtua saya terutama bunda saya . Dan ibu mertua saya .
Suami saya bekerjaa jauh di Negri sebrang demi mendapatkan rejeki yang lebih untuk saya Dan anak saya . Karena Suami basicnya hanya perhotelan yg disayangkan di Indonesia msh sangat minim pemghasilan di bidang ini .
Sya ikhlas Ridho berjauhan dengan Suami , saat saya Hamil sampai melahirkan saya sendiri , Suami pulang hanya 3 bulan . Knpa saya berani , Karena saya mengambil peljaran berharga Dari orangtua saya sendiri . Saya TDK mau saat sudah tua justru banyak hutang Dan berharap Dr anak .
Sebelum nikah saya selalu coba membantu bayar hutang bunda bapak saya . Saya selalu coba ajak Jalan Dan makanan enak . Walaupun rejeki saya hanya cukup setengah bulan . Tp saya yakin akan berlimpat ganda .
Tp saat saya me nikah pun . Bunda trus Tanpa disadari sampai TDK mau mengerti apkah saya mampu atau tiidak , saya ttp harus Bantu bunda . Klaupun saya makan atau pinjem uang untuk susu . Di hitung .
Saat Suami baru mulai berangkat lagi . Saya pribadi pun TDK punya uang sama sekali.
Tp bunda saya bicara berulabg ulang , perlu uang yg saya pakai untuk keperluan saya saat Suami sedang istirahat . Sedang kan Suami blm gajian . Sampai saya di diamkan oleh bunda saya .
Saya sediiih .. Tp justru saya tetap disalahkan .. Krn saya sudah TDK bisa ksh bulanan lagi malah pinjem ke bunda . Dan skrang bunda lg perlu sya blm bisa . beli susu saja saya sedang TDK pegang uang . Sampai saya kirim pesan ke Suami dengan kalimat kurang sopan dengan memaksa Ada atau tidak Ada pokonya saya minta Ada agar kirim untuk saya ganti kan uang bunda saya . Karena bunda juga Bantu jagain anak saya yg msh USIA 5 bln Dan saya be kerja . ITU pun juga di hitung biaya Bantu bulanan .
Apakah saya ttp salah apabila saya sakit hati ?
Dan ibu mertua saya , sangat takut saya berenti kerja . Sedang kan saya hati saya berat setiap ingin berangkat kerja melihat anak yg msh DLM pertumbuhan. Dan saya di tawarkan titip anak saya di ibu mertua saya Dan saya ketemu anak saya hanya sabtu minggu . Sakiing saya TDK blh berenti kerja apapun kendalanya ..
Saya sediihhh Apakah memang harus seperti Ini sebagai anak ?
Saya harus bagaimana ..
assalamuallaikum
JAWABAN
Pertama, membantu orang tua itu hukumnya wajib. Namun bentuk bantuan itu harus berdasarkan pada kemampuan kita.
Kedua, pengeluaran rumah tangga kita juga harus berdasarkan kemampuan. Jangan sampai berlebihan sampai berhutang.
Intinya, belajarlah hidup sederhana yang sesuai dengan penghasilan kita. Dan ajaklah orang tua untuk juga hidup sederhana sebagai jalan menuju bahagia dan selalu bersyukur. Baca detail: Hidup Sederhana
RUMAH TANGGA:
Saya memiliki permasalahan dalam keluarga mohon bantuannya. Tahun 2011 ada satu situasi yang menjadikan suami saya menceraikan saya kemudian saya ruju tanpa minta izin orangtuanya saya dalam hal ibu. Sampai sat ini suami tidak baik hubungannya dengan ibu saya. Dan saat ini komunikasi saya dengan suami agak kacau karena sering dalam kondisi jarak jauh. Nah kiranya harus bagaimana saya.
JAWABAN
Jaga hubungan baik dengan suami dan juga orang tua.
Baca detail:
– Batasan Taat Istri Pada Suami
– Batasan Taat Dan Durhaka Pada Orang Tua
RUMAH TANGGA: CARA RUJUK
Selamat malam ustadz/ustadzah
Saya wanita Usia saya 24 tahun.. Saya sudah menikah 1,8 bulan…Saya ingin bertanya,.. Ketika kami bertengkar saya pernah mengucapkan “ceraikan saya” pada suami saya, itu sudah terjadi 5 kali.. Dan pada prtngkaran yang ke 5 suami saya menjawab kata cerai saya “baik kalau itu maumu kita pisah, kamu cari saja lelaki lain yang mau menerima kamu”
Yang ingin saya tanyakan apakah pernikahan kami masih halal atau sudah batal..? Jika kami ingin melanjutkan pernikahan kami, apa yang harus kami lakukan.?
JAWABAN
Ucapan dari suami itu sah dan jatuh talak. Cara rujuknya dirinci sbb: a) apabila rujuknya masih dalam masa iddah, maka cukup suami mengatakan: “Aku rujuk”; b) apabila masa iddah sudah habis, maka harus dilakukan akad nikah baru. Baca detail: Cara Rujuk dan Masa Iddah