Kirim pertanyaan via email ke: alkhoirot@gmail.com

     

Islamiy.com

Situs konsultasi Islam online.

Hukum nikah siri tanpa wali dan saksi apakah sah?

Hukum nikah siri tanpa wali dan saksi apakah sah?

Assalamualaikum wr wb saya ingin konsultasi masalah pribadi saya tapi saya harap ini menjadi rahasia.saya wanita saya adalah keturunan keluarga baik2 orang memandang nya sprti itu .dari zaman sekolah SD-SMA saya tdk pernah mengenal pacaran krna didikan orangtua hingga ibu saya meninggal saya sprti kehilangan sosok yg selalu menasihati.

mulai masuk bangku kuliah saya mulai mengenal laki laki saya mengenal lewat fb kita berbeda kota dia laki laki dewasa yg saat itu usia nya sekitar 35 dan saya baru 21 kita mulai akrab hingga dia ngajak ketemu pertemuan
pertama saya dan dia hanya ngobrol pertemuan kedua dia mulai berani ngajak saya menginap di hotel jujur waktu itu saya terlalu percaya pada omongannya yg akan menikahi saya karena saya sendiri sebenernya sudah lelah hidup sendiri ingin cepat berumah tangga singkat cerita dia mulai berani mengajak saya berhubungan hingga kurang lebih 6 kali saya berhubungan badan tp saat berhubungan hati saya sebenernya selalu menolak krna saya takut akan dosa.

hingga akhirnya saya mengetahui kebenaran bahwa dia laki laki beristri hati saya hancuuuuur saya merasa di bohongi dan di rugikan hingga saya memutuskan untuk pergi dari kehidupannya di lain waktu saya bertemu seorang ustadz dia mengetahui semua permaslah saya.saya di bimbing bertaubat di ajarkan hal hal baik hingga dia berniat menikahi saya dengan niat ingin menolong dan kasihan pada saya krna di khawatirkan saya terjerumus kembali.

Pa ustadz sudah mempunyai seorang istri saya tau dan beliau mengatakan dengan jujur awal menerima pernikahan itu krna saya ingin di sembuhkan dan ingin tobat ingin di bimbing tanpa saya pikirkan kedepannya akan sprti apa.

Saya menikah dengan beliau tanpa wali tanpa ada yg tau hanya saya dan pa ustadz itu beliau mengatakan pernikahan ini sah krna di saksikan oleh para malaikat dan allah krna tujuan pernikahan ini baik saya sempet ragu hingga akhirnya saya percaya krna waktu itu saya sprti hilang arah merasa hidup saya sudah hancur.

Seiring berjalannya waktu sekarang saya selalu merasa tidak tenang karena saya tinggal berjauhan dngn suami sirri saya itu dia tinggal dengan istri pertama nya . istri pertama dan keluarga suami saya tidak mengetahui tentang pernikahan ini bahkan keluarga saya teman sodara kerbat semua tidak tahu mereka hanya tau saya masih singgle.

sekarang2 saya merasa gelisah takut istri dan keluarga saya tau tentang pernikahan kami saya pernah menanyakan pada suami saya sampai kapan pernikahan ini di sembunyikan saya sebenernya sudah lelah dngan semua ini . tp beliau selalu menjawab nunggu petunjuk dari allah sabar dan sabar yg beliau katakan.

Awal menikah kami sering bertemu sebulan 2 kali dan selalu melakukan hubungan intim tp di penginapan krna takut ada yg tau. Hingga saat ini saya selalu merasa gelisah dan bertanya tanya apakah langkah saya salah ? Karena di dalam hati saya saya tidak menginginkan jadi istri kedua. Apalagi sekarang sudah 3 bulan kami tidak bertemu akhir akhir ini kami selalu selisih paham bertengkar terus di akibatkan krna saya selalu menuntut nafkah yg ingin di samakan dngn istri pertamanya. Dan saya selalu menuntut untuk segera di nikahi secara keluarga dan negara. Sampai saat ini kami masih sering bertengkar hingga pernah suatu ketika dia marah besar pada saya saya di katakan dengan bahasa yg kasar . saya di katai tdk tau terimakasih banyak nuntut banyak bacot banyak mau nya bahkan saya di katai binatang. Jujur hati saya sakit saya menangis tiap malam saya berdoa meminta petunjuk sama allah.

Pertanyaan saya :
1. Apa saya salah meminta nafkah ?
2.apa saya salah meminta keadilan disamakan dengan istri pertamanya ?
3.apa langkah saya salah menerima pernikaha ini ?
4.apa saya salah meminta untuk segera di nikahi secara keluarga dan agama ?
5.apa saya salah menjadi istri kedua ?
6.apa yg harus saya lakukan sekarang.
Jujur saya bingung saya sudah 3 bulan tidak di nafkahi.saya merasa saya selalu di telantarkan . saya selalu di salhkan .saya selalu di nomorduakan.saya selalu di pandang lemah.
Jujur saya lelah dengan semua ini tp hati saya mencintainya.
Mohon pencerahannya .terimakasih wassalamualaikum wr wb

JAWABANA

Ringkasan:

1. Salah, karena nikahnya tidak sah, maka si pria tidak ada kewajiban memberi nafkah (lihat uraian di bawah). Baca juga: Anak dari Nikah siri apa dapat warisan
2. Pertama, mintalah dinikah secara sah. Saat ini anda berdua bukan suami istri yang sah.
3. Ya, anda salah menerima ajakan pria yang mengaku ustad itu untuk menikah tanpa wali dan saksi. Secara syariah, anda berdua bukan suami istri. Melainkan pria wanita yang melakukan hubungan terlarang.
4. Tidak salah dan memang sebaiknya anda berdua segera menikah yang sah secara syariah sebagai cara untuk bertaubat nasuha.
5. Tidak salah. Boleh menjadi istri kedua. Tapi saat ini anda bukan istri kedua baik secara agama maupun negara. Melainkan wanita simpanan di luar nikah.6. Pilihan bagi anda hanya dua: a) segeralah minta dinikah secara syariah yakni dengan wali atau wali hakim dan disaksikan dua saksi laki-laki adil; b) kalau dia menolak, maka kuatkan diri anda untuk berpisah dengannya dan carilah laki-laki lain yang baik dan bertanggung jawab.

URAIAN

Pertama, perlu diketahui bahwa “pernikahan” anda dengan orang yang mengaku ustadz tersebut hukumnya tidak sah karena tidak memakai wali atau wakilnya atau wali hakim. Juga karena tidak ada saksi. Nabi bersabda:

لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ

Artinya: Nikah tidak sah kecuali dengan adanya wali. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Tentang dua saksi, Nabi bersabda:

لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ وَشَاهِدَيْ عَدْلٍ

Artinya: Nikah tidak sah kecuali dengan wali dan dua saksi yang adil (HR Baihaqi)

Status nikah tanpa wali, Nabi bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَكَحَتْ بِغَيْرِ إِذْنِ وَلِيِّهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ ، فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ.

Artinya: Perempuan manapun yang menikah tanpa idzin walinya, maka nikahnya batil (tidak sah), ikahnya batil (tidak sah), ikahnya batil (tidak sah). (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad).

Kedua, nikah yang tidak sah apabila sampai terjadi hubungan intim, maka tetap wajib membayar mahar. Namun demikian, hubungan tersebut tidak boleh diteruskan karena berstatus haram. Kedua pelaku harus bertaubatm nasuha. Baca detail: Cara Taubat Nasuha

dan kalau saling mencintai hendaknya segera menikah dengan nikah yang benar yaitu dengan wali, dihadiri dua saksi laki-laki, dan ijab kabul. Baca detail: Pernikahan Islam

Ketiga, karena nikahnya tidak sah, maka tidak ada kewajiban nafkah bagi pihak pria.
Dalam kitab Al-Bujairami, hlm. 4/403, dinyatakan:

لأن النكاح الفاسد لا يوجب النفقة

Artinya: Nikah yang tidak sah (fasid) tidak mewajibkan nafkah.

Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni, hlm. 8/407, menyatakan:

ولا تجب النفقة على الزوج في النكاح الفاسد ; لأنه ليس بينهما نكاح صحيح

Artinya: Tidak wajib nafkah bagi suami dalam nikah yang tidak sah (fasid). Karena, tidak ada nikah sahih di antara keduanya.

Baca juga: Akad nikah dengan syarat

Kembali ke Atas